(Sumber : www.nursyamcentre.com)

Golden Generation Sebagai Agen of Change Gerakan Dakwah Hizmet Gulen

Horizon

Oleh: Krisdiantoro

Mahasiswa PPs UIN Sunan Ampel Surabaya 

  

Kemunduran Islam dan Kemajuan Barat

  

Kaum muslim mulai mengalami kemunduran pada hampir semua level pada abad ke-15, setelah berabad-abad berada dalam keagungan peradaban dan perkembangan. Bersamaan dengan itu, di Eropa, mengalami kebangkitan peradaban Kembangkitan Eropa timbul dari keinginan rakyat untuk bebas dari kunkungan dan doktrin gereja. Revolusi ini, yang berawal dari Prancis, dengan cepat mulai menyebar ke seluruh benua Eropa dan membuka Eropa Pada kemajuan Ekonomi, Pengetahuan, Militer dan kemajuan lainnya.

  

Kemajuan yang terjadi di Eropa membalikkan status kekuatan Islam yang mulanya superior dan begitu diperhitungkan. Semenjak permulaan abad ke-18, banyak wilayah Muslim menghadapi tantangan hebat akibat dari ekonsomi dan militer pihak Barat. Melihat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Barat, umat Islam sadar akan ketertinggalannya. Di penghujung abad ke-19 dan awal abad ke-20, mayoritas negara Muslim jatuh atau berada dibawah jajahan kolonial Barat-Eropa. Dengan ini maka keprihatinan yang diderita oleh umat muslim kian berat, kemajuan perekonomian dan pendidikan pun jauh tertinggal, Kemiskinan merajalela dan seterusnya.

  

Pengaruh kemajuan di Eropa juga berdampak pada dunia Islam, dari ranah pemikiran hingga militer. Pada Awal abad ke 20 juga menjadi akhir dari Kekhalifahan Uthmaniyah akibat mengalami kekalahan dari Sekutu pada perang dunia I. Kekalahan Turki Uthmani ternyata membawa pengaruh yang besar bagi perubahan tata perpolitikan di Turki, yang pada akhirnya membawa Turki Menjadi negara Republik modern di bawah pemimpin Mustafa Kemal Attaturk (1922). Naiknya Mustafa Kemal Attaturk menjadi pemimpin Turki memberikan banyak perubahan bagi kehidupan masyarakat pada waktu itu, setidaknya ada beberapa perubahan besar yang dilakukannnya antara lain: membubarkan kesultanan (1922); memproklamasikan berdirinya Republik Turki (1923); menghapus kekhalifahan, membubarkan Kementerian Agama, menutup sekolah agama dan pengadilan agama (1924); memberangus perkumpulan-perkumpulan sufi dan membongkar kuburan para wali; menerapkan Hukum Sipil menggantikan menggantikan hukum syariah (1926).Perubahan-perubahan tersebut mengeliminasi spiritual masyarakat, masyarakat cenderung materialistik, mengedepankan akal, mengikis sisi kemanusiaan, akibatnya sikap egois, mementingkan diri sendiri, cenderung apatis terhadap orang lain.

  

Fethullah Gülen lahir di tengah suasana Umat Islam di bawah bayang tekanan pemerintahan Turki Sekuler, dia melihat keterbelakangan pendidikan dalam masyarakat, krisis moral, dan banyaknya konflik yang terjadi. Gülen Menyadari, bahwa masalah-masalah yang tersebut tidak akan dapat diselesaikan bila setiap orang masih mengedepankan egonya. Untuk itu dibutuhkan seseorang yang mampu menjadi penengah untuk menyelesaikan problem masyarakat.

  

Untuk mengatasi problem yang terjadi di tengah masyarakat, muncullah gerakan Hizmet (Hizmet Movement) yang dirintis oleh Fethullah Gulen Pemikiran Gulen tentang hizmet didasarkan pada ajaran Islam. Gulen menandaskan bahwa kesalehan (piety) adalah dengan \'berbuat\' dan \'bekerja\' (to work), bekerja untuk melayani umat manusia. Iman, bagi Gulen, adalah applied action, tidak hanya berhenti sebagai keyakinan semata. Etos agama Islam adalah hizmet, pelayanan. Agama, dengan demikian, ia ditransformasikan menjadi pelayanan kepada umat manusia. Dengan jumlah pengikut besar dan jutaan simpatisan, menjadikan gerakan ini sebagai gerakan sipil terbesar.

  


Baca Juga : SKB 3 Menteri : Atribut Keagamaan Sebagai Simbol Kepemilikan dan Kebanggaan

Hizmet; Gerakan Dakwah Cinta Transnasional

  

Gerakan Hizmet (Khidmah/dedikasi) sudah menjadi gerakan transnasional ke pelbagai belahan dunia. Gerakan ini semula lahir di Turki dan mengalami perkembangan yang cepat dan pesat sampai ke semua benua di dunia. Perkembangan ini merupakan fenomena yang penting dalam realitas sosial di dunia Islam sendiri dan dunia global secara umum pada era kontemporer.

  

Selain sebagai seorang pegiat dialog antaragama, Fethullah Gulen adalah seorang penulis yang produktif. Ia menulis tidak kurang 60 buku, video dan tape yang berisi ceramahnya. Ia menjadi inspirasi bagi jutaan orang. Pemujanya dapat kita dapati di lebih dari 100 negara di dunia. Mereka ikut mendirikan ratusan institusi pendidikan. Sebagian sarjana menyebutnya sebagai \"the Fethullah Gulen Movement\" (Gerakan Fethullah Gulen), sedangkan para pegiat gerakan ini menyebutnya sebagai hizmet, kata Turki yang berasal dari kata khidmah, pelayanan. ada empat pilar penting yang membangun peradaban Islam dalam gerakan hizmet Fethullah Gulen; 1) moral-spritual, 2) Ilmu Pengetahuan, 3) Estetika, dan 4) Cinta

  

Syamsi Ali berpendapat bahwa gerakan Hizmet mempresentasikan inti dari agama Islam, yaitu sebagai Rahmatan Lilalamien. Tentang cinta Gulen mengaitkan dengan generasi emas. Menurut Khamani, Golden Generatiom atau generasi emas adalah manusia sempurna yang mampu mengombinasikan antara spiritual dengan intelektualitas, antara akal dengan wahyu, antara rasio dengan hati. Generasi emas akan tercapai jika orang tersebut mencintai, berkasih sayang, dan berkasihani “cinta adalah bentuk dari rasa suka yang berlipat ganda, cinta merupakan sayang yang menerbangkan manusia pada keabadian. Cintalah yang menyatukan manusia dengan alam semesta. Para wali meremehkan mereka yang tidak memiliki rasa cinta: barang yang tidak punya rasa cinta adalah ibarat keledai.cinta adalah salah satu indicator naiknya derajat ruh manusia pada kesempurnaan. Cintalah yang telah menjadikan Majnun Menempuh luasnya gurun Sahara, cinta jugalah yang memberikan kekuatan kepada Farhat untuk menembus gunung demi Syirin. Dan cinta adalah sifat dari generasi penyelamat. Cinta kepada Allah SAW dan Rasul-Nya SAW. Cinta terhadap agama tempat kita bergantung padanya, juga cinta terhadap Al-Qur’an. Cinta yang bertujuan untuk menyelamatkan kemanusiaan. Cinta inilah yang memberikan kepada kita dan generasi yang akan dibangkitkan.Gulen Percaya dengan Cinta Tuhan dapat mengatasi keprihatinan bersama umat manusia (konflik, diskriminasi, peperangan) dengan cara bersatu bersama nilai-nilai universal manusia. 

  

Generasi Emas Sebagai Jawaban

  

Dakwah Cinta Fethullah Gulen adalah bagaimana menebarkan Islam yang rahmatan lil alamien, untuk mengatasi permasalahan manusia. Untuk itu diperlukan agen yang cakap, yaitu para generasi emas yang mempunyai kesimbangan spiritual dan intelektual.

  

Referensi: 

  


Baca Juga : Pemuda dalam Kubangan Fanatisme Korean Wave

Ahmad, Miftah, Nabila Huringiin, dan Umi Nur Hasanah. “Islamic Civilization According to Muhammad Fethullah Gulen.” Tafsiyah Jurnal Pemikiran Islam 5, no. 1 (Februari 2021).

  

Al-Kumayi, Sulaiman. “KONSEP SUFISME ‘SHAKHS-I MANEVI DAN  HIZMET’ MUHAMMAD FETHULLAH GÜLEN.” Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman 17, no. 2 (Desember 2013).

  

Haderi, Anang. “Aktivisme Tasawuf Menurut Fethullah Gülen.” Teologia 26, no. 2 (Juli 2015).

  

Hakim, Lukman. “Nilai-nilai Transformasi Sosial dalam Pemikiran Teologi Muhammad Fethullah Gulen.” Jurnal Substantia 18, no. 1 (April 2016).

  

Huda, Sokhi. “Spriti Moral dalam Dakwah Sufistik Gerakan Hizmet M. Fethullah Guleh.” Paper Dipresentasikan pada:  Colloquium, Joint Conferences, Joint Research, and Articles Publishing Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Indonesia and Fakulti Pengajian Kontemporari Islam Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Trengganu, Malaysia, April 2018.

  

Ihsan Shadiqin, Sehat. “Islam dan Modernitas dalam Pandangan Fethullah Gulen.” Jurnal Substantia 13, no. 2 (Oktober 2011).

  

Khamami, Akhmad Rizqon. “Kontroversi Dakwah Fethullah Gulen: Golden Generation dan Infiltrasi ke dalam Lembaga Negara.” Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam 15, no. 1 (Mei 2020): 14.

  

Lewis, Bernard. Islam liberalisme demokrasi: membangun sinergi warisan sejarah, doktrin, dan konteks global. Mampanag, Jakarta Selatan: Paramadina, 2002.

  

Mashar, Ali. “FETHULLAH GULEN DAN GERAKAN ISLAM TURKI KONTEMPORER.” Jurnal Pemikiran Keislaman 22, no. 1 (3 Maret 2013).

  

Yavuz, M. Hakan. Toward an Islamic Enlightenment the Gulen Movement. New York: Oxford University Press, 2013.