Islamofobia dan Dakwah Mohamed Salah Melalui Sepak Bola
HorizonOleh: Afif Pradana Putra
A. Biografi Mohamed Salah
Mohamed Salah Hamed Mahrous Ghaly, yang lebih dikenal sebagai Mohamed Salah lahir pada 15 Juni 1992, adalah putra Salah Ghaly, dengan nama ibunya saat ini tidak diketahui, lahir di desa Nagrig dari pasangan sederhana, Salah tumbuh bersama orang tua dan saudaranya, Nasr Salah. Mohamed Salah mengembangkan minat pada sepak bola sejak usia sangat muda, karena dia jatuh cinta dengan olahraga yang dicintai sejak usia enam - tujuh tahun. Ketika tumbuh dewasa, Mohamed Salah mengidolakan pesepak bola hebat seperti Zidane, Totti dan Ronaldo Nazario, yang semuanya berada di masa jayanya selama masa kecilnya. Penting untuk menyebutkan bahwa sepak bola ada dalam gen keluarganya, karena ayah dan pamannya juga pesepak bola, meskipun di tingkat amatir dan lokal. Saat Mohamed Salah beranjak dewasa, kecintaannya pada sepakbola semakin dalam dan dia memutuskan untuk mengejar sepakbola di tingkat profesional.[i]
FC Basel merupakan klub pertama Salah di Eropa (2012), lalu pindah Chelsea pada (2014) Hanya setahun merumput di Inggris, Salah dipinjamkan ke klub Italia, Fiorentina selama 2015-2016. Namun kini Salah kembali ke Inggris setelah bergabung di Liverpool sejak tahun 2017. Salah bermain selama tiga musim di Liga Italia, yakni untuk klub Fiorentina dan AS Roma. Mohamed Salah memiliki lemari piala yang cukup lengkap untuk dirinya sendiri, dengan sejumlah penghargaan dan prestasi individu dan kolektif, Mohamed Salah telah memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala EFL, satu trofi Liga Champions, 2 gelar Liga Super Swiss, satu trofi Piala Super UEFA, dan satu Piala Dunia Klub FIFA, Mohamed Salah juga merupakan pemenang dua kali penghargaan pemain terbaik Afrika, karena dia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Premier Inggris selama dua musim berturut-turut.
B. Mohammed Salah Menjadikan Inspirasi
Mohamed Salah menjadi sosok panutan dan role model rakyat Mesir, kisah hidup Salah dimasukkan ke kurikulum pendidikan Negeri Piramida dan bisa dibilang salah adalah tokoh asal Mesir yang paling populer di dunia saat ini. Salah juga dikenal sebagai sosok dermawan, karena banyak memberikan bantuan kemanusiaan, khususnya untuk rakyat Mesir, Salah memang tidak lupa dengan asal usulnya yang lahir dari keluarga sederhana di desa Nagrig, Mesir. Kesuksesan dan keberhasilan sebagai pesepak bola untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Mesir, Salah telah mendanai sekolah perempuan baru, pusat pengolahan air dan unit ambulans di Mesir, Salah juga mendirikan badan amal untuk anak-anak yatim dan mereka yang membutuhkan.
Kesuksesan dan amal baik Salah rupanya menjadi inspirasi bagi Mesir, Melansir Liverpool Echo, negara di Afrika Utara itu menambahkan kisah hidup putra terbaiknya tersebut ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Perjalanan hidup Salah dari Nagrig hingga Eropa bakal dipelajari siswa-siswa sekolah dasar dan menengah di Mesir, hal itu dilakukan demi memacu para murid untuk meraih kesuksesan dan juga berbuat amal baik kepada negara. “Keinginan Salah untuk membantu orang lain adalah karena dia ingin memberi orang muda kesempatan untuk sukses,” begitu isi yang dituliskan buku pelajaran sekolah menengah Mesir, dilansir dari Liverpool Echo. “Dia adalah panutan bagi jutaan orang Mesir yang memberinya julukan ‘pembuat kebahagiaan”.[ii]
C. Islamofobia dan Dakwah Mohamed Salah
Baca Juga : Peran Ismail Mundu Sebagai Panrita, Ulama, dan Mufli Kerajaan Kubu Kalimantan Barat
Islamofobia berasal dari dua kata yaitu Islam dan fobia, yang di mana dalam bahasa Inggris disebut Islamophobia. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), “Islam” adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW[iii], yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt. “Phobia” berasal dari bahasa Yunani yang berarti takut (fear) serta teror, Phobia dalam sejarah sudah ada pada tulisan Mesir kuno dalam penggambaran kekuatan manusia[iv]. Kemudian kata Phobia muncul dalam arti ketakutan yang luar biasa akan suatu objek dan situasi yang mengancam. Secara bahasa, fobia merupakan ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat penderitanya. Islamofobia dapat didefinisikan sebagai ideologi atau sikap terhadap penganut agama Islam dimasyarakat karena keyakinan atau latar belakang Islam mereka saat ini.
Islamofobia ada sejak akhir abad ke-19, muncul karena ketakutan akan peradaban Islam terutama ketakutan Islam di Barat, Islamofobia sangat merugikan persatuan dan keutuhan sebuah negara. Memojokkan Islam dan muslim adalah tujuan utama Islamofobia, kasus Islamofobia yang akan terlihat dapat ditentukan dari kondisi sosial, budaya, geografis dan skala nasional, dan ekonomi yang menemukan fenomena tersebut. Penjelasan ini mengartikan bahwa Islamofobia merupakan fenomena kebencian berlebihan terhadap Islam, yang disebabkan oleh aksi teroris yang dilakukan atas nama Islam. Salah sebagai pesepak bola profesional tetap melakukan tugasnya di lapangan hijau namun dengan memasukkan nilai-nilai Islam, Salah biasa selebrasi sujud sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan saat selebrasi gol. Gaya dakwah sederhana ini ternyata mampu menyihir jutaan pencinta Liverpool dan Liga Inggris yang belakangan pelan-pelan mulai mengenal Islam lebih jauh lagi.[v]
1. Dakwah Bil Lisan Mohamed Salah
Mohammed Salah menyerukan umat muslim di negerinya dan Timur-Tengah untuk lebih menghormati kaum perempuan, dalam sesi wawancara dengan majalah Time. “Menurutku kami mesti mengubah cara memperlakukan perempuan dalam budaya kami”, kata Salah kepada Time. “Ini bukan pilihan (melainkan keharusan)”. Budaya Timur-Tengah, yang penduduknya mayoritas umat muslim, selama ini kerap dikritik atas perlakuan yang kurang layak terhadap perempuan, jargon-jargon agama kerap dipakai untuk mengurangi peran sosial perempuan dan menempatkannya sekadar penanggung jawab urusan rumah belaka. Pengalaman menyaksikan budaya berbeda tampaknya mendorong Salah untuk lebih mendukung kelompok perempuan. “Saat ini aku mendukung kaum perempuan lebih dari pada sebelumnya, sebab aku rasa mereka berhak mendapatkan lebih dari yang mereka miliki sekarang”.[vi]
Allah SWT Berfirman jika wanita tidak boleh dikuasai dengan cara dipaksa, tidak boleh disusahkan dan juga terdapat hukum lelaki membuat wanita menangis dalam Islam yang sudah diatur di dalam Al-Quran dalam surat An-Nisa’ 4: Ayat 19. Dalam sebuah Hadits juga terdapat dalil jika Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam yang menunjukkan jika wanita harus diperlakukan dengan sangat lemah lembut dan harus bersikap baik pada kaum wanita karena terdapat kebengkokan akhlak dan juga lemahnya akal wanita [HR. Al-Bukhari no. 3331 dan Muslim no. 3632].
2. Dakwah Bil Hal Mohamed Salah
Gaya dakwah Mohamed Salah sedikit mampu melawan rasialisme endemik di sepakbola Inggris perlahan dan pasti sedikit mengurangi Islamophobia yang menjangkiti Inggris atau Eropa sejak lama. Okezone.com, sebuah penelitian dilakukan Departemen Sains Politik Universitas Stanford, Inggris menuturkan, aksi kekerasan terhadap umat Islam di Inggris mengalami penurunan sebesar 18,9 persen semenjak Mohamed Salah mendarat di Liverpool pada musim panas 2017. William Marble, seorang peneliti di Universitas Stanford, mengatakan: “Ada dua penjelasan spekulatif kenapa angka kejahatan terhadap orang muslim di Inggris menurun. Pertama karena orang-orang mungkin lebih toleran. Kedua, banyak orang-orang bicara soal Mohamed Salah. Dia diterima dengan baik di sini (Inggris) dan orang melihat bahwa dari Mohamed Salah, Islam ternyata tak seburuk yang selama ini mereka kira”.[vii]
Baca Juga : Pilwali Surabaya di Tengah Pandemi
Mohamed Salah mendapat julukan The Pharaoh atau The Egyptian King karena dia berasal dari Mesir, beberapa kegiatan sosial yang dilakukan oleh Mohamed Salah juga mengundang decak kagum penggemarnya. Misalnya saja, Mohamed Salah terkenal suka bersedekah untuk orang-orang yang kekurangan. Mohamed Salah juga beberapa kali tertangkap kamera sedang membaca Al-Qur’an atau membawa Al-Qur’an setiap kali dia pergi.[viii]
Fenomena dakwah Mohamed Salah melalui sepak bola telah membuka mata kita, bahwa orang-orang barat atau non muslim pada umumnya melihat Islam itu dari perilaku pemeluknya dan para penyampai ajarannya, mereka tidak melihat Islam dari Al Quran dan hadisnya, tetapi dari apa yang kita ucapkan dan kita lakukan sebagai pemeluknya, bahkan boleh jadi, dakwah kita bukan menarik orang masuk ke dalam agama Islam, tetapi justru menjauhkan pemeluknya dari ajaran Islam, karena materi dakwah kita sebagai mengandung isinya caci maki dan hinaan kepada pribadi atau golongan lain. Dalam dimensi lebih luas Mohamed Salah menjadi salah satu contoh bagaimana pesepak bola Muslim bisa menjembatani benturan peradaban Timur dan Barat yang selama ini terpelihara akibat aksi-aksi kelompok teror yang mengumandangkan pertempuran antara Islam dan Barat, minimal di level penggemar sepakbola. Masyarakat dunia saat ini butuh orang-orang seperti Salah yang bisa memahami bahasa perbedaan dan beragama secara santai.
[i] https://utamarizky.blogspot.com/2021/07/mohamed-salah-biografi-kisah-masa-kecil.html?m=1, Di Akses Pada Tanggal, 11 April 2022.
[ii] https://www.google.com/amp/s/sport.detik.com/sepakbola/gila-bola/d-5786146/wow-kisah-hidup-mo-salah-masuk-kurikulum-sekolah-mesir/amp, Di Akses Pada Tanggal, 11 April 2022.
[iii] https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Islam, Di Akses Pada Tanggal 11 April 2022.
[iv] Khoiri Thesa Khomsani, “Representasi Islamophobia Dalam Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika (Analisis Semiotika John Fiske)” (Skripsi, IAIN Purwokerto, 2020), 38.
[v] https://www.google.com/amp/s/www.indosport.com/sepakbola/amp/20190520/dakwah-tak-lazim-ala-mo-salah-dan-sadio-mane-bendung-benturan-peradaban, Di Akses Pada Tanggal, 13 April 2022.
[vi] https://bincangsyariah.com/kalam/mohamed-salah-serukan-perlakuan-lebih-baik-kepada-perempuan/, Di Akses Pada Tanggal, 13 April 2022.
[vii] https://dakwahnu.id/mohamed-salah-dan-cara-dakwah-kita-yang-salah/, Di Akses Pada Tanggal, 13 April 2022.
[viii] https://jabar.tribunnews.com/2018/04/26/pahlawan-liverpool-mohamed-salah-ubah-pandangan-orang-inggris-pada-islam?page=2, Di Akses Pada Tanggal, 13 April 2022.