MilleNUal Forum: Penggiring Opini Islami di Kalangan Pelajar
HorizonIkatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) adalah sebuah oraganisasi keterpelajaran yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Sebagai badan otonom NU, IPNU juga memiliki tingkatan yang sama dengan NU mulai dari Pusat (Jakarta) sampai Ranting (Desa). Bidang garap IPNU adalah pelajar yang berada dalam wilayah kerja Pimpinan masing-masing di setiap Wilayah, seperti Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PW IPNU Jatim) yang memiliki bidang garap dalam lingkup Pelajar Nahdliyyin di Provinsi Jawa Timur.
Maraknya pergaulan bebas dan arah digitalisasi yang semakin “liar” terhadap remaja dan pelajar menjadi PR khusus bagi IPNU Jawa Timur untuk menjaga Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Insaniyah, Ukhuwah Basariyah dan Ukhuwah An-Nahdliyyah di kalangan pelajar jawa timur.
Student Research Centre (SRC) adalah departemen yang dimiliki oleh IPNU, dalam hal ini SRC melakukan Riset terhadap Trend & Topik Menarik Gen Z dan Millenial di Jawa Timur. Riset tersebut dilakukan ditingkat provinsi dengan sampel yang terdistribusi secara proporsional di 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur dan dengan Populasi penduduk jawa timur yang telah berusia 15-39 tahun saat dilakukan survei.
Penarikan sampel sepenuhnya dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sampel mempertimbangkan : (1) proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk usia 15-39 tahun di setiap kabupaten/kota. (2) proporsi sampel berjenis kelamin perempuan dan laki-laki dengan jumlah keseluruhan 840 responden di 38 Kabupaten/Kota di jawa timur. Margins of Errors survei ini sebesar + 3,5%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Dari hasil riset yang dilakukan pada Maret-April 2023 tersebut menunjukkan bahwa Topik Agama berada pada nomor 4 (empat), hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya sebuah gerakan baru untuk menjadikan topik agama sebagai topik yang paling diminati. Dalam koran elektronik kumparan menjelaskan bahwa dorongan dari konten-konten sosial media yang menjerumus ke arah negatif pun menjadi faktor pendukung adanya pergaulan bebas bagi remaja, para remaja ini menganggap bahwa pergaulan bebas – tanpa adanya aturan dan nilai yang perlu dijaga, adalah suatu hal yang keren.
Dengan dasar tersebut departemen dakwah dan departeman jaringan pondok pesantren PW IPNU Jawa Timur menggagas MilleNUal Forum sebagai upaya menggiring trend islami terhadap pelajar di jawa timur.
Latar Belakang Terbentuknya MilleNUal Forum
Latar belakang terbentuknya MilleNUal Forum IPNU Jawa Timur berawal dari sebuah keresahan yang diakibatkan oleh maraknya berita-berita yang menarasikan tentang kenalakan remaja khususnya di Jawa Timur. Seperti yang dilans irdalam Koran Elektronik Kumparan bahwa trend kenakalan remaja dianggap sebagai gaya hidup yang harus dilakukan di usia muda, semakin nakal akan semakin terlihat keren di kalangan remaja. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan ajaran islam. Zainollah selaku wakil ketua bidang jaringan pondok pesantren PW IPNU Jawa Timur mengungkapkan bahwa adanya inovasi baru untuk menggiring pelajar dari trend kenakalan dan menghindarkan pelajar dari pergaulan bebas sangatlah penting hari ini.
Baca Juga : Mengunjungi Masjid MBZ Solo: Rihlah Bahagia Komunitas Ngaji Bahagia
Langkah awal untuk menggiring pelajar Millenial dan Gen Z Jawa Timur untuk menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari tidak cukup dengan berdakwah melalui ajakan-ajakan berbuat baik. Setelah melakukan diskusi panjang, terbentuklah MilleNUal Forum sebagai upaya IPNU Jawa Timur dalam menciptakan Trend Islami di kalangan pelajar.
MilleNUal Forum adalah sebuah bentuk kegiatan yang melibatkan pelajar se Jawa Timur yang dimana setiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur memiliki delegasi untuk mengikuti Forum tersebut. MilleNUal Forum dilaksanakan selama 2 (dua) hari yang bertempat di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura. Selain aspek sejarah yang membuat IPNU Jawa Timur menempatkan kegiatan tersebut di Bangkalan, ajakan untuk bertawasul terhadap peserta (Palajar, Santri se-jawa timur) menjadi poin penting sebagai aktualisasi dari menerapkan Nilai-Nilai Aswaja sebagai Manhajl Fikr.
Langkah & Strategi IPNU Jawa Timur dalam MilleNUal Forum
Langkah dan Strategi yang dilakukan oleh IPNU Jawa Timur dalam forum tersebut untuk menggiring opini terhadap trend yang disukai pelajar berawal dari ekonomi. Tidak seketika memakai unsur nilai-nilai agama, sedangkan topik yang paling dimintai adalah topik ekonomi. Maka dari itu, IPNU Jawa Timur mengemas kegiatan tersebut dengan sampul Ekonomi dan pemberdayaan umat agar diminati oleh kalangan pelajar di jawa timur.
Ekonomi Keumatan dalam MilleNUal Forum
Topik Ekonomi menjadi topik menarik dan paling diminati oleh Millenial dan Gen Z Jawa Timur (dalam Riset yang dilakukan oleh PW IPNU Jawa Timur) menjadi langkah awal menggiring Millenial dan Gen Z untuk menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam melakukan sesuatu yang terkait dengan Ekonomi. Maksudnya, MilleNUal Forum dikemas dengan rapih menggunakan sub tema “Ekonomi” untuk menarik daya minat millennial & gen z untuk mengikuti forum tersebut tersebut.
Hal ini juga berbanding lurus dengan pembahasan yang dibahas dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung. Dalam tulisan Rahmat Sahid yang tertuang di koran elektronik Detik News memaparkan terkait yang ditegaskan oleh KH. Yahya Cholil Staquf bahwa NU memiliki DNA Ekonomi di masa lalu, berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama tidak lepas dari tiga pilar utama yakni tradisi keagaman, nasionalisme dan kekuatan ekonomi. Tradisi keagamaan diwakili oleh organisasi Taswirul Afkar, nasionalisme diwakili oleh Nahdlotul Waton, dan kekuatan ekonomi diwakili oleh Nahdlotut Tujjar sebagai media pemberdayaan ekonomi. Ketiga organisasi ini lahir di abad ke-19 dan melebur jadi fokus pada upaya kemandirian ekonomi sejatinya adalah semangat kembali ke khittah organisasi satu dalam payung besar Nahdlatul Ulama. Karena itu upaya NU di bawah kepemimpinan Gus Yahya untuk fokus pada upaya kemandirian ekonomi sejatinya adalah semangat kembali ke khittah organisasi.
Baca Juga : RUU SISDIKNAS: Rumpun Ilmu Berkhas KeIndonesiaan
Karena IPNU adalah Badan Otonom Nahdlatul Ulama paling kecil yang di ibaratkan anak bungsu. Maka, juga menjadi keharusan untuk ikut mentaati apa yang ditegaskan oleh bapaknya. Artinya, dalam MilleNUal Forum tersebut IPNU Jawa Timur berupaya memberikan informasi tentang ilmu ekonomi dalam pandangan islam. Karena hasil survey PW IPNU Jawa Timur tentang trend Topik menarik Millenial dan Gen Z menyebutkan bahwa ekonomi menjadi trend paling diminati oleh kalangan Millenial dan Gen Z yang mencakup pelajar, santri dan Mahasiswa menjadi titik fokus IPNU Jawa Timur mengemas Ekonomi bernuansa Islami.
MilleNUal Forum Sebagai Sarana Dakwah IPNU Jatim
Selain membahas tentang ekonomi, MilleNUal Forum juga membahas tentang pentingnya ilmu agama di kalangan Millenial dan Gen Z sebagai upaya mengurangi kenakalan remaja yang saat ini mulai merambah di kalangan pelajar. Selain itu, banyaknya konten islam yang melenceng dari ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah di media sosial yang dimana banyak di konsumsi oleh kalangan pelajar menjadi pembahasan yang sangat penting. Joko Syaiful Mustofa selaku wakil ketua bidang dakwa PW IPNU Jawa Timur juga menegaskan tentang perlunya wawasan terhadap pelajar untuk pandai dalam memilih konten islam di media sosial.
Seperti yang kita tahu bawha tidak sedikit konten-konten islam garis keras yang tidak selaras dengan Aswaja, Pancasila dan UUD 1945. Dalam pemarapan Joko Syaiful Mustofa dalam forum tersebut menuai kesadaran bagi para peserta tentang memilah konten islam yang baik dan sesuai dengan ajaran islam khususnya jamiyyah Nahdlatul Ulama sebagai aktualisasi Islam Rahmatal Lil ‘Alamin di Kalangan Pelajar.
Karena dalam data riset SRC memaparkan bahwa Agama menjadi topik nomor 4 yang diminati oleh Millenial dan Gen Z di Jawa Timur, departemen dakwah dan departemen pondok pesantren PW IPNU Jawa Timur menegaskan kembali kepada Pelajar dalam MilleNUal Forum untuk tetap dalam garis yang baik. Artinya, sebagai pelajar yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana pelajar yang semestinya jangan sampai terbawa oleh trend-trend kenalan remaja seperti dalam berita yang beredar.
Efektivitas MilleNUal Forum dalam Menciptakan Trend Islami di Kalangan Pelajar Jawa Timur
MilleNUal Forum tidak selesai hanya dengan forum tersebut. Departemen dakwah dan departemen jaringan pondok pesantren PW IPNU jawa Timur sebagai PIC dalam MilleNUal Forum akan terus menindak lanjuti hal tersebut. Toufikur Rozikin selaku Sekretaris PW IPNU Jawa Timur menjelaskan bahwa Follow Up yang dilakukan dalam jangka waktu beberapa minggu, sudah mulai terlihat bagaimana trend islami dikalangan pelajar mulai naik dan menjadi gambaran utama di media-media pelajar di jawa timur.
Setiap era memiliki hal menarik yang berbeda, begitu juga hari ini. Melihat bahwa trend agama menjadi topik nomor 4 dalam survey trend topik menarik Millenial & Gen Z Jawa Timur yang dilakukan oleh PW IPNU Jawa Timur menjadi sebuah hal yang harus di garis bawahi, dengan kondisi pergaulan bebas yang semakin hari semakin meningkat menjadi PR kita bersama untuk membentuk generasi-genarasi bangsa yang setia menerapkan nilai-nilai islam. Upaya itu dilakukan oleh PW IPNU Jawa Timur dengan mengadakan MilleNUal Forum. Karena data menunjukkan bahwa Ekonomi menjadi Top 1 Trend Topik menarik Millenial & Gen Z Jawa Timur, PW IPNU Jawa Timur berusaha masuk dalam pembahasan Ekonomi sebagai salah satu cara menarik minat Millenial & Gen Z Jawa Timur untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kolaborasi Bersama pemerintahan provinsi jawa timur juga dilakukan oleh PW IPNU Jawa Timur sebagai cara kedua untuk melibatkan keterwakilan dari Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Lebih dari 75% setelah kegiatan MilleNUal Forum, media-media pelajar jawa timur sudah memulai trend Agama sebagai FYP (For Your Page) dalam media masing-masing.