Bedah Buku Islam Itu Indah dan Peringatan Isra' Mi'raj
InformasiZubair Ilyasi
Kontributor NSC
NSC News. 26 Januari 2025. 06:13
Bukan yang pertama kalinya NSC mengadakan bedah buku. NSC sudah hadir di berbagai tempat dan acara, baik di dalam ataupun di luar kampus di seluruh Indonesia. Di beberapa kesempatan NSC juga sudah pernah melakukan bedah buku yang bertempat di Hotel dan Villa. Namun kali ini ada pemandangan berbeda dari biasanya, NSC mengadakan bedah buku di dalam Masjid. Penulis Prof. Dr. Kh. Nur Syam M.Si. yang menjadi pemateri langsung dalam kesempatan bedah buku tersebut memaparkan, bahwa buku yang ia bedah dengan judul \"Islam Itu Indah\", materi di dalamnya sebagian besar adalah hasil \"ngaji bahagia mingguan\" di masjid yang di tempatinya saat itu.
Pagi itu, sekitar pukul 05:00 lebih, suasana tempat pelaksanaan bedah buku sudah mulai kelihatan, mulai dari setting tempat dan para tamu undangan yang sudah mulai berdatangan. \"kemasan\" acara pada pagi itu ialah \"Bedah Buku dan Memperingati Isra Mi\'raj Nabi Besar Muhammad Saw.\"
Acara dipandu langsung oleh Sahid Sumitro, MM. MPsi. Trainer Profesional Coach & Main Therapist, se dari awal sudah mulai membuat jama\'ah yang hadir tertawa lepas karena \"lelucon\" yang menjadi pengantar beliu di hadapan puluhan peserta, baik peserta yang luring dan peserta yang daring. Menurutnya, dengan acara bedah buku \"Islam itu Indah\", hidup kita juga harus indah tetap penuh dengan kebahagiaan.
Selain penulis buku Prof. Dr. Kh. Nur Syam, M.Si. Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus pendiri NSC, beliau juga hadir adalah Prof. Dr. Masdar Hilmy, MA. Ph.D Direktur Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, sekaligus sebagai narasumber ke dua.
Prof. Nur Syam, dalam pembukaannya, menyampaikan makna Isra dan Mi\'raj Nabi Muhammad SAW. Beliau menjelaskan, bahwa sampai saat ini kita termasuk orang yang percaya atas Isra\' Nabi Muhammad seperti halnya keyakinan Sahabat Abu Bakar pada saat berita tentang Isra Nabi sampai kepadanya. Namun, walaupun kadar keyakinan kita sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kadar keyakinan Abu Bakar pada saat itu. Harapan beliu, semoga kita bisa meng-Iman-i sepenuhnya adanya Isra Nabi dan mampu mengamalkan apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. dari makna perjalanan Isra Mi\'raj, salah satunya adalah perintah Sholat wajib lima waktu. Aamiin.
Selanjutnya, Prof. Nur Syam sebelum membahas dua poin dari isi buku tersebut menyampaikan bahwa, menulis menjadi tradisi bagi beliau. Kejadian yang ia tuangkan dalam bentuk tulisan, lebih berharga dari pada melewatinya begitu saja. Bagi beliau, melestarikan apapun ke dalam bentuk tulisan atau mengabadikan sesuatu yang pernah diucapkan, tidak akan hilang dan dilupakan sampai kapanpun, salah satunya kata beliu adalah, rangkuman dari \"ngaji bahagia mingguan\" di Masjid inilah, sehingga menjadi sebuah buku \"Islam Itu Indah.\"
Selain itu, Ada dua poin yang disampaikan oleh Pendiri NSC sekaligus penulis buku tersebut. Poin pertama, paparan tentang Islam yang penuh dengan Rahmat (kebaikan). Beliau menjelaskan pentingnya menebar kebaikan bagi sesama. \"Jangan memerangi orang lain hanya karena tidak sama dengan kita. Jadilah insan penebar kebaikan dengan merangkulnya dan bersahabat kepada siapapun. Jadikan kebaikan dan kasih sayang terhadap sesama, sebagai bagian dari prestasi hidup kita di dunia\". Beliu juga mengajak kita agar menjadi manusia yang berprestasi sepenuhnya, kalaupun kita tidak bisa berbuat banyak, minimal kita berusaha semaksimal mungkin mengejar prestasi tersebut, agar kita mendapatkan rahmat kasih sayang Allah SWT, lanjutnya.
Poin ke dua yang beliu sampaikan, bahwa Islam itu Happy. Beliau mengajak kita agar selalu bahagia. Tidak ada satupun perintah Allah yang membuat kita tidak berbahagia. Lebih lanjut, Prof. Nur Syam menyampaikan, \"kita nikmati islam yang indah, islam yang happy dan islam rahmat, agar kita semua selamat dunia dan akhirat, karena keselamatan adalah segalanya.\" Di akhir sebelum sesi tanya-jawab, beliu meyakinkan kita kalau semua akan \"menggapai\" surga Allah SWT. \"Saya yakin, kita semua yang hadir saat ini akan masuk surga dari 65% yang dijanjikan oleh Allah SWT.\" Walaupun beliu sendiri juga lupa dasar 65% itu beliu mendapatkan \"dalil\" dari mana, yang kemudian disambut tawa lepas semua jama\'h yang hadir di masjid Al-ihsan pagi itu.
Narasumber ke dua, Prof. Dr. Masdar Hilmy, MA. Ph.D turut memberikan ucapan selamat dan apresiasi atas terselenggaranya bedah buku pada kesempatan pagi itu, terutama rasa kagumnya terhadap penulis yang tidak ada hari selain menulis, dan bisa menjadikan semua peristiwa tidak kosong belaka dengan mampu menjadikan semua momen menjadi bermakna.
Prof. Masdar juga mengutip dari beberapa tulisan dalam buku Islam Itu Indah, bahwa kita semua jangan selalu berpikir apalagi selalu melakukan pemaparan yang bermuatan negatif. \"Semuanya ditakut-takuti dengan ancaman akan masuk Neraka.\" Lebih lanjut Prof. Masdar menjelaskan, bahwa dalam Al-Qur\'an juga penuh dengan ayat Rahmat, tidak melulu berisi muatan yang negatif dengan segala ancamannya. \"Islam pada dasarnya adalah perdamaian, Islam itu indah, cakupan dari banyak kata yang positif.\" Selanjutnya menurut Prof. Masdar yang juga pernah menjadi Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya itu menyampaikan, \"Islam itu ringan, jangan menaikkan derajat sunnah menjadi derajat wajib\". dengan mencontohkan perilaku nabi yang sunnah menjadi kewajiban bagi pengikutnya. \"Kesederhanaan islam dan yang tidak ada dalam syariat, jangan dipaksakan untuk dikerjakan\", lanjutnya.
Seperti kutipan dalam buku Islam Itu Indah, Prof. Masdar juga mengajak kita dalam beragama harus happy. \"Hadapi dengan kebahagiaan, jangan beragama \"sumbu pendek\" yang menganggap bahwa sayalah yang paling benar dan yang lain salah.\" Di akhir acara, forum kali ini juga menghadirkan sosok kiai yang memiliki jam rutin sebagai pembicara di \"ngaji bahagia mingguan\" di masjid Al-ihsan tersebut. Pada kesempatan itu, beliau Dr. Kh. Kholil Uman M.Pdi. bertugas sebagai pemimpin doa penutup. Sebelum beliu menutup dengan doa, kiai yang mendapatkan \"maqom baru\" dari dua narasumber di atas, yaitu sosok kiai yang \"sudah sampai tingkatan tertingginya\", menyampaikan kata mutiara yang sangat terkenal. \"Jika umurmu tidak sepanjang umur dunia, maka sambunglah umurmu dengan yang bermanfaat untuk umat.\" Beliau juga sedikit memberikan pandangannya bahwa, Indah itu adalah \"Ngopi Bareng\". Karena dengan \"ngopi bareng\" (wa syaawirhum fi al-amri fainnahum laa ya\'lamuun) lanjut beliu, maka kita akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Wallahu A\'lam...