(Sumber : Pkk Desa Domas)

Eco-Takjil ala Ibu-Ibu PKK Domas: Bagi-Bagi Berkah Sambil Jaga Bumi!

Informasi

Eva Putriya Hasanah

  

Gresik, 4 Maret 2025 – Nggak cuma bikin takjil enak, ibu-ibu PKK Desa Domas, Menganti, Gresik, juga menunjukkan gaya ramah lingkungan saat bagi-bagi menu berbuka puasa kemarin! Dengan konsep ramah lingkungan, sebanyak 650 paket takjil dikemas dalam wadah kertas daur ulang dibagikan gratis di sepanjang Jalan Raya Domas-Bringkang. Acara ini jadi bukti bahwa peduli lingkungan bisa dimulai dari hal kecil, bahkan saat berbagi takjil sekalipun.  

  

Nggak Cuma Bagi Makanan, Tapi Juga Ajak Melek Lingkungan

  

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume sampah di Indonesia meningkat hingga 20 persen selama bulan Ramadhan. Kenapa? Karena aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat, terutama saat berbuka puasa. Selain itu selama Ramadhan, tradisi membagikan takjil atau makanan berbuka menjadi momen yang dinanti. Sayangnya, kebiasaan ini sering kali dibarengi dengan penggunaan kemasan plastik sekali pakai secara masif.

  

Bayangkan, setiap hari jutaan orang membeli takjil yang dibungkus dengan plastik sekali pakai. Mulai dari kantong plastik, styrofoam, hingga botol minuman. Semua itu akhirnya menumpuk di tempat pembuangan sampah, bahkan berakhir di sungai dan laut. Miris, kan? Padahal, kita semua sampah tahu bahwa plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. 

  

Ketua TP PKK Desa Domas, Diah Sulung Syafitri, mengatakan bahwa kegiatan ini bagian dari kampanye PKK Domas buat ngajak warga lebih peduli lingkungan karena sampah plastik yang semakin numpuk. “Tentu saja kegiatan ini tidak serta-merta menyelesaikan masalah sampah yang sudah kompleks. Namun, ini adalah bentuk komitmen PKK Domas dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam memerangi sampah plastik,” ujar Diah sambil tersenyum.  

  

Dari Domas untuk Bumi

  

Aksi ibu-ibu PKK Domas ini membuktikan bahwa desa pun bisa menjadi pelopor gerakan lingkungan. Jika setiap desa di Indonesia melakukan hal serupa—mengurangi ribuan ton sampah plastik hanya dengan mengganti kemasan takjil! 


Baca Juga : Hakikat Menjadi Muslim yang Baik

  

Ketua TP PKK Kecamatan Menganti, Umu Uchlisotin Bagus Arif Jauhari, mengapresiasi inisiatif PKK Domas. Menurutnya, langkah ini patut dicontoh oleh desa-desa lain di Kecamatan Menganti maupun wilayah Gresik secara umum.  “Penggunaan sampah plastik selama Ramadhan memang meningkat sekitar 20 persen dibandingkan bulan lainnya. Saya berharap kegiatan ini bisa direplikasi di desa-desa lain,” katanya. 

  

Ecotakjil mungkin terlihat seperti langkah kecil, namun dampaknya bisa sangat besar jika dilakukan secara konsisten dan diikuti oleh banyak orang. 

  

Ramadhan sebagai Momentum Transformasi

  

Ramadhan mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan dan kepedulian. Momentum ini bisa menjadi titik balik untuk mengubah kebiasaan konsumtif menjadi gaya hidup berkelanjutan. Dengan mengganti plastik sekali pakai, memilah sampah, atau mengolah sisa makanan menjadi kompos, kita tidak hanya mendapat pahala dari berbagi, tetapi juga menjaga bumi agar tetap aman untuk generasi mendatang. Seperti kata Hadis “Kebersihan adalah sebagian dari iman”—dan menjaga lingkungan adalah bentuk ibadah yang nyata.

  

Jadi, nggak perlu nunggu jadi aktivis atau punya banyak uang buat jaga Bumi. Seperti kata ibu-ibu PKK Domas, dari takjil pun kita bisa berkontribusi. Maka, bulan Ramadhan ini, selain memperbanyak ibadah, jangan lupa kurangi jejak sampah plastikmu. Siapa tahu, tahun depan Eco-Takjil bisa jadi tradisi baru di kotamu!  


Baca Juga : Kilas Peretasan Media Massa di Era Covid-19