Gaji Gen Z Masih Ngenes? Ini Realita Dunia Kerja yang Harus Kamu Tahu
InformasiEva Putriya Hasanah
Kalau kamu lahir antara tahun 1997–2012, selamat! Kamu resmi jadi bagian dari Generasi Z alias Gen Z. Tapi, euforia jadi generasi digital native ini kadang harus berhenti sejenak begitu ketemu realita hidup: gaji masih mini, tapi pengeluaran serasa elite.
Menurut data yang beredar, lebih dari sebagian Gen Z di Indonesia bekerja dengan gaji di bawah Rp2,5 juta per bulan. Padahal, kalau ditanya soal gaji ideal, sebagian besar jawabnya di kisaran Rp 5–10 juta. Gap antara harapan dan kenyataan ini nggak main-main, gengs. Dan celakanya, angka Rp2,5 juta itu bahkan belum cukup membuat hidup layak di kota-kota besar. Bayangin aja: bayar kos, beli makan, langganan internet, skincare, sampai ngopi sesekali, udah nguras dompet sebelum akhir bulan tiba. Apalagi kalau punya cicilan atau tanggungan keluarga, makin puyeng mikirin caranya bertahan.
Gaji Naik Seiring Usia? Belum tentu
Kita mungkin sering mendengar pepatah “nanti juga naik gajinya kalau sudah lebih tua atau pengalaman nambah”. Namun faktanya, Gen Z usia 25–29 tahun hanya mendapat rata-rata Rp2,7 juta per bulan. Itu cuma beda tipis dari yang masih freshgraduate atau bahkan yang baru mulai kerja. Lonjakan besar justru baru terasa jika kamu berhasil menembus posisi manajerial, yang bisa digaji Rp10–11 juta. Sayangnya, jabatan ini jelas bukan untuk semua orang, apalagi yang baru merintis karir. Ada faktor kemacetan, koneksi, bahkan “latar belakang keluarga” yang masih menjadi penentu.
Dan jangan lupa satu hal penting: lowongan kerja berkualitas juga semakin terbatas. Banyak dari kita bersaing bukan hanya dengan teman seangkatan, tapi juga dengan AI, otomatisasi, dan angkatan kerja dari berbagai latar belakang. Bersaing jadi makin berat, sementara upah tetap jalan di tempat.
Jalan Tikus: Side Hustle, Freelance, atau Jadi Bos Buat Diri Sendiri
Karena nggak mau terus-menerus ngeluh soal gaji pas-pasan, banyak Gen Z mulai nyari jalan alternatif buat nambah penghasilan. Dari mulai freelance desain, buka jasa ngajar online, jualan fashion bekas, hingga jadi content writer kecil-kecilan. Istilah kerennya: aliran pendapatan ganda. Dunia kerja sekarang bukan lagi soal “kerja kantoran”, tapi tentang strategi bertahan hidup di ekosistem ekonomi yang semakin tidak masuk akal.
Baca Juga : Ajarkan Moderasi Agama Bagi Generasi Milenial
Nggak heran, banyak Gen Z yang jadi "karyawan di pagi hari, pebisnis di malam hari". Dan ini bukan sekadar tren, tapi cara bertahan yang logis. Karena kenyataannya, gaji bulanan kadang cuma cukup untuk hidup 20 hari. Sisanya? Ya, bertahan pakai skill, koneksi, dan mental baja.
Ada juga yang rela kerja sambil kuliah, atau ambil dua pekerjaan sekaligus. Semua demi bisa punya tabungan, dan tidak terus-menerus hidup dari gaji ke gaji. Apalagi sekarang internet ngasih peluang besar buat siapa aja yang kreatif dan gesit. Kamu bisa kerja dari mana saja, kapan aja, selama punya koneksi internet dan portofolio.
Dunia Kerja Sekarang = Mode Bertahan Hidup Permainan
Kita hidup di era mana standar hidup naik lebih cepat dari gaji. Barang makin mahal, biaya hidup naik, tapi kenaikan gaji? Lambat banget. Belum lagi tekanan sosial di media: teman udah liburan ke Bali, pamer skincare jutaan, atau posting foto kerja di kantor keren. Padahal kamu masih mikir, "Bulan ini bisa bayar kos nggak ya?"
Itulah kenapa, Gen Z mulai realistis. Banyak yang nggak lagi pasang target jadi "pegawai tetap", tapi pengin kerja fleksibel, jarak jauh, atau bahkan freelance asal cuannya jelas. Nggak sedikit juga yang udah nyadar: punya kesehatan mental yang stabil jauh lebih penting dari sekedar judul “pegawai tetap tapi stres”.
Tim Realistis vs Tim Idealis: Kamu yang Mana?
Akhirnya, semua kembali ke pilihan. Ada yang tetap idealis: ngejar karier impian meski memutarnya panjang. Ada juga yang realistis: kerja apa aja dulu yang penting ada pemasukan. Tidak ada yang salah. Tapi yang jelas, kita membutuhkan lebih dari sekedar “kerja keras”. Kita juga perlu cerdas mengatur waktu, hubungan, dan keterampilan. Dunia kerja sekarang bukan hanya siapa yang paling rajin, tapi siapa yang paling adaptif. Yang bisa baca peluang, dan nggak gengsi mulai dari nol.
Jadi, buat kamu yang merasa gaji masih jauh dari harapan, tenang. Kamu tidak sendirian. Banyak yang lagi mencari celah, membangun usaha, atau meningkatkan keterampilan. Dunia kerja bukan hanya tentang nominal di slip gaji, tapi juga tentang caramu bertahan dan berkembang di medan yang terus berubah.
Kalau kamu disuruh milih: tetap kejar idealisme atau mulai adaptasi dan jadi pemain cerdas?
Sumber: Instagram pandemictalks (2025)