(Sumber : Doc.Istimewa)

Gaya Hidup Baru di Masa Pandemi

Informasi

Mewabahnya virus corona atau yang disebut Covid-19 memaksa masyarakat untuk memulai gaya hidup baru yang lebih terjaga dan lebih aman terhadap kesehatan masyarakat.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Irjen Pol Ahmad Luthfi selaku Kapolda Jawa Tengah dalam kegiatan Webinar Nasional yang diadakan oleh sahabat-sahabat PMII Rayon Dakwah Dan Komunikasi Komisariat UIN Sunan Ampel Cabang Surabaya. Webinar yang mengusung tema "Ketahanan Warga Pergerakan di Masa Pandemi" menghadirkan berbagai narasumber dari berbagai elemen masyarakat, Baik dari Polri, Pengusaha, Akademisi, Mahasiswa dan masyarakat umum.

 

Dalam kesempatan tersebut, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyatakan bahwa upaya untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian. Covid-19 adalah musuh bersama, sehingga untuk menghadapinya dibutuhkan kerjasama antara lapisan masyarakat.

 

"Selama ini pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan, mulai dari PSBB, PPKM darurat, hingga sekarang yang kita jalankan yaitu PPKM Darurat Level 1, Level 2, Level 3 dan Level 4. Semua ini pemerintah lakukan dalam rangka untuk menekan penyebaran Covid-19,"jelasnya.

 

Akan tetapi, lanjutnya, apapun kebijakan pemerintah jika tidak didukung oleh masyarakat secara umum maka pandemi Covid-19 akan sulit dihadapi. Karena itulah dia menekankan bahwa yang paling pokok dalam proses penanganan Covdi-19 ini adalah kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

 

"Karena virus ini pembawanya adalah manusia, yang disebarkan atau ditularkan kepada sesama manusia," ujarnya. "Namun masih banyak masyarakat yang belum mengindahkan hal ini, karena itulah saya berharap masyarakat betul-betul menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari," lanjutnya.

 

Irjen Pol Ahmad Luthfi juga menyadari bahwa protokol kesehatan yang selama ini dikampanyekan oleh pemerintah merupakan hal baru bagi masyarakat, karena itulah dia berharap protokol kesehatan ini dapat menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat selama masa pandemi.

 

"Dalam menghadapi Masa Pendemi ini setidaknya pemerintah harus menerapkan 6 M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan menghindari makan bersama. Karena hal itulah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penyebaran Virus Corona atau Covid-19 ini, dan itu harus jadi gaya hidup baru kita selama masa pandemi," papar Luthfi


Baca Juga : Maqashid al-Suwar: Ali 'Imran (Bagian Ketiga)

 

Namun disamping itu, Luthfi juga berharap agar masyarakat terus mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal menanggulangi Covid -19, termasuk juga di dalamnya adalah mendukung vaksinasi Nasional. "Vaksin ini memang bukan obat dari Corona, tapi ia berguna untuk menguatkan imun kita, sehingga andaikan mereka terkena Corona dampaknya tidak terlalu parah. Karena itulah orang yang sudah divaksin harus tetap menjalankan protokol kesehatan," ujarnya di hadapan sekitar 200 peserta Webinar yang diselenggarakan pada Rabu 28 Juli 2021.

 

Bertahan di Masa Pandemi

 

Sementara itu, Ngainun Hadi yang juga menjadi Narasumber dalam kesempatan ini menyatakan bahwa pandemi seharusnya tidak menjadi penghambat kreativitas warga untuk terus mengembangkan diri, dia menekankan bahwa di era digital saat warga bisa menggunakan semua sarana teknologi yang ada untuk mengembangkan ekonomi dan terus bisa survive di era pandemi saat ini.

 

"Pandemi memang membawa dampak yang signifikan terhadap banyak pelaku usaha, namun hal ini bukan sesuatu yang tidak bisa kita hadapi, saat ini banyak para pelaku usaha yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menjalankan dan mengontrol bisnisnya. Nah kesadaran akan pentingnya teknologi ini yang harus kita terus jaga, keahlian dan kreativitas bisa dikembangkan dengan menggunakan teknologi tersebut," ujar pengusaha asal Bekasi ini.

 

Lebih Lanjut dia juga menuturkan, bahwa kunci sukses dalam dunia usaha itu adalah kejujuran, komitmen, kemampuan membaca peluang, dan yang paling penting adalah menjaga nilai-nilai luhur dan akhlak. "Itulah kunci-kunci yang harus kita jaga, sebagai mahasiswa dan warga pergerakan menjunjung nilai-nilai luhur dan akhlak itu menjadi kunci utama kita menyongsong kesuksesan, termasuk juga kesuksesan finansial," ungkapnya.

 

Narasumber lainnya, Abdul Choliq Baya selaku Direktur Radar Jember ini menyoroti kembali peran media di era pandemi. Menurutnya Media memiliki peran dan fungsi penting untuk turut serta dalam menghadapi pandemi Covid-19, salah satunya adalah melakukan fungsi edukatif terhadap masyarakat tentang bagaimana menghadapi Covid-19.

 

"Jadi media itu harus turut serta dalam memberikan edukasi terhadap masyarakat, tentang bagaimana menghadapi Covid-19, misalnya tentang protokol kesehatan, vaksinasi dan lain sebagainya yang intinya dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan bagaimana cara menanggulangi penularannya," jelasnya.

 

Sedangkan nara sumber ketiga Dr. Chabib Mushtofa, M.Si, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya lebih menyoroti pada kondisi mahasiswa sebagai warga pergerakan. Menurutnya dalam masa pandemi ini, warga pergerakan harus dapat menunjukkan "kesaktiannya". Masa pandemi harusnya menjadi momentum bagi warga pergerakan untuk menunjukkan kematangan dan kreativitasnya. Kematangan dalam berpikir dan bersikap dalam menghadapi krisis, dan kreatif dalam mengembangkan diri baik secara akademis ataupun ekonomi.

 

"Saat ini kewibawaan seseorang itu seringkali dilihat dari ketahanan ekonomi," pungkasnya.