Himbauan Presiden Pada Bupati Dan Walikota
InformasiAncaman Covid-19 belum berakhir. Pengendalian dan pemantauan pun perlu secara masif dilakukan. Dengan mulai mengecek kasus per kasus Covid-19 setiap harinya. Tak hanya itu, penting menjaga kekompakan dengan terus bekerja bersama-sama.
Hal ini sebagaimana disampaikan Joko Widodo Presiden Republik Indonesia mengatakan bahwa ancaman Covid-19 belum berakhir. Dengan begitu perlunya manajemen pengendalian yang dilaksanakan secara mendetail dan kompak.
"Kuncinya berada pada gubernur dan jajarannya, serta Pangdam, Kapolda dan jajarannya. Demikian bupati, wali kota, kapolres dan jajarannya. Demikian keseluruhan jajaran ini bergandengan tangan di dalam koordinasi, baik di rapat dan lapangan maka persoalannya menjadi mudah," jelasnya dalam video unggahan Sekretariat Kepresidenan, (20/05).
"Ini kalo rukun persoalannya menjadi mudah. Ini pengalaman kami baik di tingkat provinsi dan nasional selama ini. Kita melihat dan amati," tambahnya dalam acara kunjungan kepresidenan di Riau (20/05).
Bergerak dan Bekerja Bersama
Melihat kondisi penyebaran Covid 19 tingkat nasional tercatat di bulan Februari mencapai 176 ribu kasus aktif. Kemudian di bulan Mei mengalami penurunan menjadi 87 ribu kasus aktif atau setara 50,5 %. Demikian yang disampaikan Jokowi, kasus aktif Covid-19 mulai bulan Februari hingga Mei tercatat mengalami penurunan. Hal tersebut tak lain karena pengendalian Covid-19 yang dilakukan secara bersama-sama.
Baca Juga : Apakah Kita Seorang Narcissistic Personality Disorder (NPD)?
"Turun separoh lebih. Ini berkat kerja keras bapak-ibu sekalian. Kuncinya PPKM skala micro. Yang bergerak ini di skala bawah. Kita ini beruntung bahwa kita memiliki Babinsa. Ada lurah, RT, dan RW. Ini yang harus digerakkan. Begitu ada satu kasus yang positif di suatu RW langsung diisolasi. Kalo berat langsung bawa ke rumah sakit," ujarnya.
"Tapi, hati-hati jika sudah turun. Jangan lengah. Jangan kehilangan kewaspadaan. Jangan baru turun setelah chaos. Kenapa saya datang ke Riau ini? saya mau mengingatkan, betapa kita perlu bekerja bersama-sama. Ada respon yang cepat," tambahnya.
Berdasarkan paparan data yang disampaikan Kepala Negara, Riau termasuk salah satu provinsi tertinggi kasus aktif Covid-19. Tercatat skala perkembangan kasus aktif, yakni mulai bulan Maret sebanyak 1302 kasus aktif. Sementara, di bulan April mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 4.855 kasus aktif. Demikian pada bulan setelahnya yaitu bulan Mei sebanyak 4.170 kasus aktif.
Adapun presentase kesembuhan di Riau masih tergolong di bawah presentase angka kesembuhan nasional yaitu 89,4% dari presentase nasional 92,2%.
"Kenapa kita perlu setinggi-tingginya angka kesembuhan. Karena kita ingin tidak ada yang meninggal," jelasnya.
Melihat Kasus Per Kasus Harian
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa penting untuk melihat perkembangan data Covid-19 dari hari ke hari. Bahkan, ia menghimbau untuk tak pernah lengah dalam memantau perkembangan sekaligus pengendalian Covid-19.
"Misalnya kita lihat kasus di kabupaten dan kota yang berada di Riau secara eksponensial terus meningkat. Itu kenapa? itu karena tidak melihat kasus per kasus per harian. Lalu, kami melihat. Kenapa bisa drastis peningkatannya khususnya di Dumai. Kenapa?. Apakah karena akibat imigran sebab Dumai (pelabuhan) atau interaksi. Ternyata karena interaksi,"pungkasnya. (Nin)