(Sumber : nursyamcentre.com)

Internship Program Resmi Ditutup, Ini Pesan dan Nasehat dari Founder NSC

Informasi

Terdapat beberapa hal yang perlu ditekankan dan ditanam seorang pembelajar yang baik, yaitu tak pernah berhenti untuk terus berkarya, tak mengenal capek dan lelah dalam belajar, dan mengenal kesalahan diri sendiri.

 

Sebagaimana disampaikan oleh Team Nur Syam Centre di depan seluruh anggota Internship Program mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya yang berjumlah 14 peserta. Acara penutupan tersebut dilaksanakan secara langsung di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Selasa (3/11). Dalam acara tersebut turut hadir Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr. H. Abd. Halim, M. Ag, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yaitu Pardianto, S.Ag, M.Si. sekaligus sekretaris Ilmu Komunikasi yaitu Dra. Psi, Mierrina, M.Si.

 

Tak hanya itu, turut hadir seluruh Team Nur Syam Centre di Closing Internship Program, seperti Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. selaku Founder NSC, Dr. Chabib Musthofa, M.Si. selaku Chief Executive Officer (CEO) NSC, Ahmad Miftahul Haq, M.Pd selaku Advocate Internal NSC, Erliyanto, S.Sos.I. selaku Pimpinan Redaksi NSC dan beserta para mentor dari Team NSC lainnya.

 

Terus Belajar dan Berkarya

 

Founder NSC Prof. Nur Syam mengatakan bahwa setelah resmi program magang resmi ditutup bukan berarti menjadi alasan untuk berhenti berkarya. Sebab, menurut Nur Syam, untuk berkarya khususnya menulis tak terikat oleh ruang dan waktu. Apapun dapat menjadi bahan tulisan. Demikian dalam setiap kesempatan dapat menjadi bahan tulisan.

 

"Intership ini tidak menghentikan aktifitas kita, seperti terus menulis, membuat video, dan mengaji. Apapun dapat ditulis. Sekalipun belum ahlinya dalam topik yang ditulis. Tidak perlu memikirkan takut salahnya lebih dulu. Yang terpenting tulis dulu dan nanti bisa belajar dan memperbaiki kesalahan itu," tuturnya.

 

Pembelajaran Kolaboratif

 

Lebih lanjut, Nur Syam mengatakan bahwa pembelajaran yang bersifat kolaboratif antara NSC dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya sudah semestinya direplikasi dalam proses pembelajaran di kelas. Namun, pembelajaran kolaboratif tersebut perlu dilaksanakan secara bersama dengan maksimal, baik dari segi kolaborasi ilmu dan juga dosen. Demikian peserta magang juga perlu melampaui setiap proses pembelajaran dalam kondisi dan situasi apapun.


Baca Juga : Din Syamsudin Dan Islam Wasathiyah

 

"Program Pembelajaran yang seperti ini harus dilampaui. Demikian program pembelajaran kolaboratif seperti ini untuk ke depannya tidak hanya ilmunya yang kolaborasi tapi dosennya juga kolaborasi. Selain itu, juga perlu didukung dengan pembiayaan yang memadai dan program pembelajaran seperti ini harus dilakukan sebagaimana seharusnya. Jangan melestarikan sesuatu yang sudah lestari. Harus ada perubahan," tegasnya.

 

Program pembelajaran, seperti magang menjadi hal yang penting. Selain dapat menguji seberapa besar presentase keberhasilan teori yang didapat di bangku perguruan tinggi oleh mahasiswa untuk diterapkan di lapangan, juga menjadi wadah untuk pendewasaan diri. Demikian yang disampaikan Nur Syam, ia mengatakan bahwa program pembelajaran seperti magang layaknya kisah Gatotkaca di Kawah Candradimuka.

 

"Magang ini seperti Kawah Candradimuka sebagai sebuah proses menuju pendewasaan. Jangan sampai jurusan Ilmu Komunikasi tidak bisa menulis. Itu kan aneh, untuk ke depannya harus menghasilkan sesuatu," tuturnya.

 

Kawah Candradimuka adalah sebuah kisah yang menceritakan sosok kesatria bernama Gatotkaca yang menerima julukan 'Otot kawat, Tulang besi' karena telah berhasil melampaui panasnya Kawah Candradimuka setelah berguru dengan para Dewa. Demikian ulasan lengkap penggambaran program pembelajaran, seperti magang layaknya Kawah Candradimuka terdapat dalam unggahan NSC sebelumnya yang berjudul, Tiga Pesan Prof. Nur Syam Terhadap Mahasiswa PPL, (20/08).

 

Mengenal Diri Sendiri

 

Dengan begitu, dalam setiap proses pembelajaran, mengenal diri sendiri menjadi penting. Demikian disampaikan oleh Chief of Advocate NSC, Ahmad Miftahul Haq, ia mengatakan pentingnya untuk mengenal apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan diri sendiri. "We need to know our best and weakness dan ketika ada yang salah dari diri, akui. Karena kita dapat belajar dari kesalahan tersebut," ujarnya.

 

Sementara, untuk menciptakan sebuah media diperlukan sebuah visi dan misi yang jelas. Seperti halnya dikatakan oleh Gus Miftah, ia mengatakan bahwa saat hendak  menciptakan sebuah media, maka hal yang perlu dipastikan terlebih dahulu, yaitu visi dan misi. Hingga media yang dibuat dapat bekerja secara jelas.

 

"Pastikan visi dan misi dengan clear. Lihat, pahami, dan terjemahkan ke dalam perilaku dan tindakan. Terlebih dahulu memilih nilai organisasi mana yang akan diterapkan dalam media yang kita buat. Lalu, buat nilai itu menjadi sebuah budaya dalam organisasi tersebut. Nanti akan ada jalan," jelasnya.

 

Pengalaman dan Ilmu Baru

 

Beberapa produk yang telah dibuat oleh mahasiswa magang di NSC, yaitu membuat website media online, memproduksi tulisan berita, memproduksi karya ilmiah populer, danmemproduksi video populer. Sementara, mahasiswa magang di NSC juga mendapat ilmu tambahan, yakni khazanah ilmu keagamaan, seperti tafsir dan akhlak berupa ngaji kitab kuning selama tiga kali dalam seminggu.

 

Seperti yag disampaikan Puji Rahayu sebagai salah satu mahasiswa magang Ilmu Komunikasi, ia menyampaikan bahwa selama proses magang terhitung 39 hari di NSC telah banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu. Walaupun hari pertama magang di NSC, dirinya merasa kaget dengan sistem penugasan yang diterapkan. Namun, setelah melewati hari demi hari proses magang di NSC, ia pun merasa dampak positifnya.

 

"Pengalaman luar biasa yang saya dapat di NSC. Selain dari segi ilmu kepenulisan dan juga editing video, saya juga bisa belajar soal manajemen diri dan belajar soal mentalitas dan ilmu agama. Ruang belajar yang diciptakan seperti tidak ada jarak dan batasan, yang saya rasakan orang-orang di NSC tidak pelit ilmu dan pengalaman. Saya merasa beruntung banyak bertemu sama orang-orang hebat NSC," pungkasnya. (Nin)