(Sumber : nursyamcentre.com)

Kenali Ciri dan Atasi Burnout Syhndrome Menurut Psikolog

Informasi

Pernah mendengar istilah Burnout Syhndrome? Apa justru kamu saat ini sedang berada dalam kondisi tersebut?. Beberapa tanda yang dapat dikenali jika seseorang sedang mengalami Burnout Syhndrome, yaitu mudah marah, mudah sakit, dan menghindar dari orang lain.

 

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Dewi Savitri Dosen Psikologi Islam Universitas Indonesia menyampaikan bahwa Burnout Syhndrome merupakan istilah dam psikologi yang mengacu pada kondisi kelelahan fisik yang disebabkan oleh pekerjaan. Seperti kekurangan energi, lelah sepanjang waktu, lelah emosional, depresi, perasaan tak berdaya, dan merasa terperangkap di dalam pekerjaannya.

 

"Burnout dapat membuat seseorang kehilangan motivasi dalam bekerja meski sebelumnya pekerjaannya adalah sesuatu yang disukai," ujarnya saat diwawancara oleh crew NSC, (15/05).

 

"Hampir semua pekerja pernah mengalami stress, tapi tidak semuanya mengalami Burnout," tambahnya.

 

Adapun beberapa ciri-ciri seseorang mengalami Burnout,yaitu mudah marah, mudah sakit, dan menghindar dari orang lain. Seperti yang disampaikan Dewi bahwa seseorang yang mengalami Burnout lebih mudah marah. Baik itu pada reka kerja, atau saat sedang bersama anggota keluarga bahkan teman dekat.

 

"Hal-hal kecil yang sebelumnya tidak pernah menjadi masalah, bisa menjadi pemicu amarah dengan mudah, cepat merasa kesal apabila kegiatan yang dusah direncanakan tidak berjalan dengan lancar," tuturnya.

 

Selain berpengaruh pada kesehatan mental, Burnout juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Kata Dewi seseornag yang sedang mengalami Burnout kondisi fisik akan mudah sakit. Contohnya sering flu, pilek, insomnia, dan juga merasa sering pusing dan sakit perut.

 

"Hal ini terjadi karena stress yang berkepanjangan membuat sistem imun di tubuh menurun, mudah terserang bakteri, virus, maupun pathogen lainnya,"ungkapnya.


Baca Juga : Praktek Pernikahan Syiah Sebagai Identitas Agama dan Sosial

 

Terakhir seseorang yang mengalami Burnout akan mudah menghindar dari orang lain. Demikian dikatakan Dewi bahwa karena sering merasa kewalahan, akhirnya menjadi sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain termasuk dengan rekan kerja, teman dekat, dan keluarga.

 

"Pikiran, fisik, dan ,mental terasa lelah secara terus-menerus," ucapnya.

 

Lima Cara Dapat Dilakukan

   

Sementara Dewi menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seseorang agar bisa keluar dari kondisi Burnout Shyndrome, yaitu pertama perbanyak interaksi dengan orang lain. Kedua, minta bantuan. Ketiga, mengubah cara pandang terhadap pekerjaan. Keempat, selalu berdyukur atas karunia pekerjaan yang diperoleh. Kelima, memberi hadiah kepada diri sendiri saat menyelesaikan satu tugas.

 

"Seperti ngobrol dengan rekan kerja atau tetangga dekat rumah, rekreasi atau masak bareng dengan keluarga, nonton film lucu atau baca buku yang disukai," ujarnya.

 

Kedua meminta bantuan. Dewi menganjurkan agar memointa petunjuk Sang Maha Pencipta untuk memudahkan segala urusan. Demikian meminta doa agar dilimpahkan rizki yang luas, kesehatan prima, dan kebahagiaan dunia akhirat.

 

"Tak hanya itu juga minta bantuan atasa atau pemimpin kerja agar diberi tugas sesuai kemampuan atau jawal yang tidak terlalu ketat. Demikian minta bantuan keluarga, sampaikan kondisi yang dialami, curhat, mohon dikuatkan," lirihnya.

 

Ketiga mengubah cara pandang terhadap pekerjaan. Dewi mengatakan bahwa seharusnya memiliki pandangan bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah. Dari sana Sang Pencipta memberi banyak keberkahan pada makhluk yang rajin bekerja.

 

"Yakinlah Allah selalu memberi hadiah atas upaya yang kita kerjakan. Man Sobaro Dhofiro, orang yang sabar banyak hadiahnya," ujarnya.

 

Terakhir yakni senantiasa bersyukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah berbagi. Dewi menyampaikan bahwa seseorang yang sedang mengalami Burnout bisa melakukan kegiatan yang dapat membuat diri merasa damai dan tentram.

 

"Misalnya dengan perbanyak bersodaqoh kepada meraka yang membutuhkan. Dan bisa juga memberi hadiah kepada diri sendiri yang dapat membawa banyak keceriaan, ketenangan, dan kenyamanan," pungkasnya. (Nin)