(Sumber : nursyamcentre.com)

Kota Intoleran : Tiga Hal Ini Menjaga Kerukunan

Informasi

Tak sedikit ditemui beberapa kota atau desa terpapar oleh virus intoleran. Salah satunya kota Depok di Jawa Barat yang kini sempat menjadi headline di media online Kompas. Padahal sifat toleran menjadi hal yang krusial lantaran saling toleran menjadi fondasi dalam membangun kehidupan antar umat beragama rukun, damai, dan harmonis.

 

Berdasarkan hasil riset Setara Institute tahun 2021 mengukur skor toleransi terhadap 94 kota di seluruh Indonesia dengan menggunakan delapan indikator. Kota Depok di Jawa Barat menempati urutan paling bawah dalam indeks kota toleran, Kompas.com, 30/03/2022).

 

Kota depok memperoleh skor 3,577 di bawah Pariaman (Sumatera Barat), Cilegon (Banten), dan Banda Aceh. Dalam data ini dijelaskan bawha Depok turun dua peringkat dibdandingkan pemeringkatan tahun sebelumnya. Demikian kota Depok dinilai amat terdominasi oleh satu agama dalam berbagai ruang-ruang publik termasuk hingga sektor properti, (Kompas.com, 30/03/2022).

 

Penerimaan, Toleransi, Kerja Sama

 

Ada tiga hal yang menjadi tonggak pembangunan suatu bangsa, yaitu keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan. Ketiga hal tersebut dapat  berlangsung dengan rukun dan tentram. Kata Adib Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Barat menyampaikan bahwa negara Indonesia merupakan negara majemuk. Hingga memiliki tantangan besar dalam menjaga kerukunannya.

 

"Nilai inti kerukunan yang bisa kita yakini, yaitu yang pertama adalah penerimaan, sebagai warga negara harus bisa menerima kenyataan bahwa hidup di negara majemuk dengan keberagamaannya hingga dapat hidup berdampingan secara sosial," ujarnya dilansir dari laman Kantor wilayah Kementrian Agama Jawa Barat.

 

Sementara inti kerukunan yang kedua yaitu toleransi. Adib menjelaskan bahwa dengan sikapi toleransi, yaitu saling menghormati dan menghargai keragaman yang ada dalam bentuk apapun. Hingga dapat menerima perbedaan yang ada.

 

"Nilai inti ketiga adalah kerja sama bahwa untuk mencapai negara yang damai dan sejahtera. Dibutuhkan usaha bersama untuk mencapai tanpa membeda-bedakan," pungkasnya.

 

Menutup pembicaraanya, ia pun menjelaskan bahwa pendidikan menjaga kehidupan yang rukun antar umat beragama sudah seharusnya dimulai sedini mungkin.