Masdar Hilmy ; Buku Etnografi yang Asyik Dengan Thick Description
InformasiTelah terbit karya baru Guru Besar Sosiologi UIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Dr. H. Nur Syam, Msi yang berjudul 'Perjalanan Etnografi Spiritual' tepat pada hari Juma't 14 Agustus 2020 via Zoom. Sebelumnya Nur Syam juga meluncurkan tiga karya lainnya di tahun 2018 lalu, yaitu yang berjudul, Islam Nusantara Berkemajuan: Tantangan dan Upaya Moderasi Agama; Menjaga Harmoni Menuai Damai: Islam, Pendidikan, dan Kebangsaan; dan Demi Agama, Nusa, dan Bangsa : Memaknai Agama, Kerukunan Umat Beragama, Pendidikan, dan Wawasan Kebangsaan. Buku baru Nur Syam kali ini sangat menginspirasi, menarik, dan asyik. Seperti halnya disampaikan Prof. Masdar Hilmy Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya mengatakan bahwa buku 'Perjalanan Etnografi Spiritual' adalah sebuah buku yang asyik dengan disertai thick description.
Adapun Launching karya baru Nur Syam yang berjudul 'Perjalanan Etnografi Spiritual' ini digelar dalam bingkai Launching Website Nur Syam Centre, serta yang dilanjutkan dengan acara bedah buku tersebut. Bedah buku kali ini ramai diikuti oleh perserta dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat, birokrat, akademisi, ilmuwan, hingga mahasiswa. Tercatat sejumlah 90 hingga 100 peserta berdasar pada jumlah peserta yang tertera di room Zoom.
Sementara, bedah buku kali ini turut mengundang beberapa narasumber, seperti Prof. Dr. FX. Eko Armada Riyanto Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang, Prof. Irwan Abdullah, Ph.D Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Prof. Masdar Hilmy, Ph.D Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.
Sebuah Karya Dengan Thick Description
Dalam kesempatan ini, Masdar Hilmy memberi komentar terkait karya baru dari Nur syam, ia mengatakan bahwa karya baru yang berjudul 'Perjalanan Ertnografi Spiritual' adalah buku yang asyik. Hal ini disebabkan karena buku yang ditulis berdasar pada pengamatan yang luar biasa terhadap apa yang dilihat untuk mencapai sebuah makna di balik fakta. Sedang, setiap orang memiliki pemaknaan yang berbeda.
"Saya pernah membaca salah satu buku Etnografi. Hanya saja sangat membosankan. Tapi tidak dengan buku yang ditulis oleh Prof Nur Syam kali ini. Justru, Prof Nur syam membuat tulisan menjadi asyik hingga saya merasa seakan dibawanya masuk dalam cerita yang ditulisnya," imbuhnya.
Ia pun kembali menyampaikan bahwa karya Nur Syam kali ini adalah karya yang ditulis dengan deskripsi yang terperinci atau disebutnya thick description. Sebab, menurutnya Nur Syam menuliskan sebuah pengalaman perjalanannya ke berbagai negara dengan terus berkelanjutan. Bahkan, menuliskannya dengan disisipi humor yang membuat pembaca menjadi fresh. "Prof Nur Syam menuliskan setiap perjalanannya dengan cerita yang terus bersambung. Dengan disertai dengan pengaduan fakta yang diamati," ucapnya.
Pengamatan Berdasar Penglihatan Mata dan Hati
Demikian, Prof. Philip K. Widjaja demikian menjadi salah satu kerabat yang telah bersama Nur Syam selama enam kali mengunjungi Vatikan, Italia. Ia mengatakan, Nur Syam tidak hanya melihat sesuatu apapun dengan mata, tapi juga melihat dengan hatinya.
"Beliau melihat sesuatu dengan mengosongkan semua yang ada di dalam dirinya. Artinya bukan subyektif. Dalam hal ini, seperti halnya hati seorang anak kecil yang bersih. Sehingga bisa melihat segala sesuatu dengan baik dan luar biasa. Beliau tak hanya membuka mata tapi juga membuka hatinya. Dan ini adalah kemampuan yang luar biasa, yang mana saya sendiri belum bisa melakukannya," pungkasnya.
Sementara, karya baru Nur Syam yang berjudul 'Perjalanan Etnografi Spiritual' adalah sebuah buku yang berisi hasil refleksi Nur Syam selama menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Sekjend Kementerian Agama yang berkunjung ke beberapa negara, mulai dari Beijing, Arab Saudi, Timur Tengah, Amerika, hingga Eropa. Demikian, di dalam buku ini diceritakan dengan begitu detail pengamatan dan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat di berbagai negara tersebut. Selain itu, oleh Nur Syam disempurnakan dengan pemikiran, ide, dan pemahaman spiritual yang menjadi ciri khasnya. (Nin)