Pemuda, Wirausaha, dan Masa Depan Negara
InformasiEva Putriya Hasanah
Wirausaha memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara. Global Enterpreneurship Index menunjukkan bahwa negara maju memiliki jumlah wirausaha rata-rata 14 persen dari jumlah penduduknya. Kenapa wirausaha begitu penting? Ketika seseorang memulai bisnisnya sendiri, mereka akan membutuhkan tenaga kerja untuk membantu mereka menjalankan bisnis tersebut. Dengan demikian, wirausaha dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi negara. Disamping itu, akan terjadi peningkatan investasi dan pertumbuhan sektor bisnis. Hal ini akan menciptakan siklus positif di mana pertumbuhan ekonomi akan meningkat, pendapatan per kapita akan naik, dan kemiskinan akan berkurang. Saat wirausaha berhasil mengembangkan bisnis yang sukses, mereka dapat memperluas pasar mereka ke luar negeri dan meningkatkan ekspor negara. Hal ini akan membantu meningkatkan devisa negara dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Sayangnya, jumlah wirausahawan Indonesia adalah yang terendah di Asia Tenggara, hanya 3,1%, lebih rendah dari Singapura (8,76%), Malaysia (5,00%), dan Thailand (4,26%). Data yang dikumpulkan oleh International Labour Organization pada tahun 2020 menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan ke-20 dari 58 negara dengan paling banyak wirausaha perempuan. Menurut survei Bank Indonesia (BI) tahun 2022, 60 persen dari 65 juta usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia adalah perempuan. Hanya saja, mereka lebih memilih usahanya tetap berskala kecil dan informal. Alasannya, perempuan ragu mempekerjakan pegawai selain anggota keluarga dan memperluas usaha ke pasar baru. Wirausaha perempuan juga memilih menolak pesanan dalam jumlah besar. Daripada mempekerjakan pegawai tambahan untuk membantu pemenuhan pesanan. Itu artinya Indonesia masih memiliki PR (pekerjaan rumah) besar dalam menumbuh dan mengembangkan wirausahawan agar mampu bersaing dengan negara ASEAN dan bahkan negara maju.
Pola pikir masyarakat bahwa orang harus lebih pada mencari pekerjaan, rendahnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) pelaku wirausaha, dan kesulitan mendapatkan modal adalah beberapa dari berbagai penyebab rendahnya angka wirausaha. Ditambah lagi, ada regulasi yang tidak dapat menyelesaikan masalah yang menghambat pertumbuhan wirausaha.
Pandangan Masyarakat Terhadap Anak Muda yang Memulai Usaha
Anak muda yang memulai usaha seringkali mendapatkan pandangan negatif dari masyarakat. Pandangan negatif sering muncul karena adanya keraguan terhadap keseriusan anak muda dalam berbisnis. Beberapa orang mungkin menganggap bahwa anak muda lebih tertarik pada hal-hal yang instan dan tidak memiliki komitmen jangka panjang. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Banyak anak muda yang memiliki motivasi yang kuat, tekad yang tinggi, dan komitmen yang serius dalam menjalankan bisnis mereka. Mereka siap menghadapi tantangan dan bekerja keras untuk mencapai kesuksesan.
Tidak hanya itu, pandangan negatif juga seringkali dihubungkan dengan ketidakpastian masa depan anak muda yang memulai usaha. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa anak muda seharusnya fokus pada pendidikan dan mencari pekerjaan yang stabil. Namun, masa depan tidak selalu terjamin dalam pekerjaan konvensional. Memulai usaha bisa menjadi jalan yang menarik dan penuh potensi untuk menciptakan peluang yang lebih baik. Anak muda yang memiliki semangat berwirausaha dapat menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri dan orang lain, serta berkontribusi pada perekonomian negara.
Pentingnya Mendorong Pemuda untuk Memulai Usaha
Pemuda merupakan salah satu aset berharga bagi kemajuan suatu negara. Mendorong pemuda untuk memulai usaha merupakan langkah penting yang perlu dilakukan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa memulai usaha merupakan langkah yang berani dan penuh tantangan bagi anak muda. Namun, pandangan negatif masyarakat terhadap mereka tidak seharusnya menghalangi langkah tersebut. Anak muda yang memulai usaha memiliki potensi yang besar untuk menciptakan perubahan positif bagi diri mereka sendiri dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, penting untuk mengubah persepsi buruk tersebut dan memberikan dukungan kepada anak muda yang berani memulai usaha.
Untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap anak muda yang memulai usaha, diperlukan upaya yang melibatkan berbagai pihak. Dalam rangka mendorong pemuda untuk memulai usaha, pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan dan kesempatan yang cukup. Pemuda perlu diberikan akses ke pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang memadai. Perlu ada kebijakan yang mendukung pembentukan usaha, seperti kemudahan mendapatkan akses ke modal dan perizinan yang jelas. Selain itu, masyarakat juga perlu memberikan dukungan moral dan mengapresiasi langkah anak muda dalam memulai usaha. Dengan adanya dukungan dan pengakuan dari masyarakat, anak muda akan merasa lebih termotivasi dan percaya diri dalam menjalankan bisnis mereka.