(Sumber : suara.com)

War Takjil Nonis Vs. Muslim: Ramadhan Seru Tahun Ini

Informasi

Eva Putriya Hasanah

  

Bulan-bulan politik pasca pemilu seringkali memunculkan isu-isu yang menghangatkan perdebatan, terutama yang berkaitan dengan agama yang seringkali di goreng saat pemilu oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Polemik yang sengit dan perpecahan di masyarakat pun menjadi fenomena yang tidak jarang terjadi. Namun, di tengah suasana yang panas tersebut, kehadiran bulan Ramadhan mampu memberikan kesejukan dan mencairkan suasana.

  

Tidak hanya tahun politik yang membuat perbedaan antara Ramadan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi tahun ini, bulan puasa yang penuh berkah juga diramaikan oleh fenomena lucu. Yakni, war takjil. War alias perang yang dimaksud adalah persaingan berburu takjil di pusat-pusat bazaar Ramadan. 

  

Takjil, hidangan ringan yang disantap saat berbuka puasa, menjadi momen yang sangat dinanti oleh umat Muslim untuk mengakhiri puasa sepanjang hari. Namun, takjil juga menjadi sesuatu yang spesial bagi umat nonis (non-Islam). Di berbagai sudut kota, kita dapat menemukan berbagai penjual takjil yang berjejeran di tepi jalan, pasar, atau pusat perbelanjaan.

  

Takjil bukan hanya tentang makanan dan minuman, tetapi juga tentang kebersamaan dan kehangatan yang dirasakan bersama. Saat takjil tersedia di berbagai tempat, umat Muslim dan nonis dapat berkumpul dan menikmati hidangan bersama. Ini adalah momen yang memperkuat hubungan antarumat beragama dan membangun kebersamaan yang lebih baik di tengah masyarakat yang beragam.

  

Dalam suasana bulan Ramadhan, nonis juga ikut merasakan semangat dan kegembiraan yang tercipta saat berbelanja takjil. Mereka juga berlomba-lomba untuk membeli takjil yang diinginkan, mencicipi berbagai hidangan lezat, dan merasakan sensasi khas Ramadhan. Dalam momen ini, tak ada ruang untuk perbedaan agama atau keyakinan, karena semua orang saling berbagi kelezatan dan kegembiraan yang ditawarkan oleh takjil.

  

War Takjil yang Viral Di Tiktok

  

Ramadhan tahun ini menjadi semakin indah dengan kehadiran banyak warga TikTok yang membuat video kreatif tentang perang berburu takjil antara nonis dan Muslim. Fenomena ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyemarakkan suasana Ramadhan dengan keceriaan dan kekompakan yang ditunjukkan.

  

Melalui aplikasi TikTok yang populer, warga dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan dapat berpartisipasi dalam tren video perang berburu takjil dengan penuh kreativitas. Dalam video-video ini, umat non-Muslim dan Muslim berperan sebagai peserta dalam permainan perburuan takjil yang menyenangkan. 

  

Tak lagi berdebat karena persoalan agama, mereka ramai saling bertukar komentar lucu tentang pengalaman mereka berburu takjil.  “Mereka keluar waktu kita lagi koma-komanya,\" tulis salah satu konten di TikTok, menggambarkan situasi bahwa kalangan non-muslim membeli takjil ketika mereka yang berpuasa sedang tidak ada tenaga untuk mengantre takjil.

  

\"Diam membaca injil, bergerak memborong takjil,\" lanjut yang lain.

  

Video-video ini bukanlah tentang perbedaan agama atau persaingan, tetapi lebih tentang kegembiraan yang tercipta dalam momen berbagi kelezatan takjil selama bulan Ramadhan. Umat nonis menunjukkan dukungan dan keinginan untuk merasakan kegembiraan dan kelezatan saat Ramadhan bersama umat Muslim, sementara umat Muslim dengan senang hati mengajak teman-teman non-Muslim untuk berpartisipasi dalam momen yang spesial ini.

  

Melalui kreativitas dalam video TikTok, perang berburu takjil membawa pesan inklusivitas, persahabatan, dan persatuan di antara semua umat. Video-video ini mencerminkan semangat saling menghargai dan menghormati perbedaan agama serta menguatkan ikatan sosial di tengah masyarakat yang beragam.

  

Dalam era digital ini, TikTok telah menjadi platform yang memungkinkan kita untuk berbagi momen-momen berarti dan menyenangkan dengan lebih luas. Perang berburu takjil di TikTok adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperkuat hubungan antarumat beragama, memupuk persahabatan, dan menciptakan kegembiraan dalam momen-momen khusus seperti bulan Ramadhan.