Erick Thohir, Sepak Bola Indonesia dan Piala Dunia U-17
OpiniAkhir-akhir ini asyik juga nonton sepak bola. Tetapi tentu saja hanya melalui Televisi Indosiar. Stasiun televisi swasta yang menayangkan pertandingan sepak bola dalam Piala Dunia U17, 2023, yang tuan rumahnya adalah Indonesia. Mungkin di antara kita tidak ada yang bermimpi bahwa Indonesia bisa menjadi penyelenggara Piala Dunia, meskipun pemainnya berusia 17 tahun. Tentu saja tidak segegap gempita Piala Dunia untuk Usia di atas 23 tahun, sebagaimana yang dihelat di Qatar tahun lalu, 2022.
Saya termasuk yang tidak bermimpi bahwa di Indonesia bisa diselenggarakan Piala Dunia. Alasan rangking sepak bola Indonesia tidak sebaik, misalnya Thailand atau Vietnam. Biasa-biasa saja. Sepak bola Indonesia baru saja, kira-kira 10 tahun terakhir ini menjadi perbincangan semenjak dibor oleh Shin Tae Yong, pelatih sepak bola Indonesia asal Korea Selatan, yang sangat populer karena berhasil mengangkat citra sepak bola Indonesia yang jeblok menjadi sedikit gemerlap. Misalnya berhasil menjuarai Sea Games yang selama ini menjadi dominasi Thailand atau Vietnam.
Tapi semuanya berubah saat Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI. Tahun lalu, misalnya seharusnya Indonesia juga menjadi tuan rumah pertandingan untuk sepak bola dunia U19 akan tetapi karena ada Tim Israel yang bermain, maka rame-rame masyarakat Indonesia menolaknya, tentu karena hubungan kekerasan yang dilakukan Israel atas Bangsa Palestina. Gagal. Padahal Pak Jokowi sebenarnya agak ngotot agar perhelatan itu dilakukan di sini. Tetapi karena penolakan masyarakat maka hal itu tidak dilakukannya.
Tibalah saatnya perhelatan Piala Dunia U17 yang akhirnya bisa diselenggarakan di sini, 10 November-02 Desember 2023. Tentu tidak mudah untuk meyakinkan Presiden FIFA, Gianni Infantino, untuk menentukan Indonesia sebagai tuan rumah. Serangkaian evaluasi atas peluang Indonesia menjadi penyelenggara Piala Dunia pun dilakukan. Uji kapasitas lapangan sepak bola pun dilakukan, misalnya kapasitas stadion, kapasitas elektronik, sampai rumput sintetis dan juga keamanan. Apalagi juga IT yang mendukung terselenggaranya Piala Dunia, misalnya kesiapan teknologi VAR. Untunglah bahwa stadion di Indonesia yang dipilih, yaitu Stadion Manahan di Solo, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, dan Stadion Internasional Jakarta di Jakarta sangat standar untuk menjadi lapangan sepak bola di dalam ajang Piala Dunia. Banyak orang yang bertanya-tanya, tidak kurang juga petinggi FIFA, akan tetapi dengan diplomasi dan kapasitas stadion dan fasilitas lainnya, maka FIFA akhirnya menyetujui Indonesia menjadi penyelenggara Piala Dunia U17.
Erick Tahir adalah tokoh utama di balik keberhasilan ini. Melalui kemampuan finansial dan kemampuan diplomasi dan pengalamannya menjadi pemilik saham terbesar Club Inter Milan, Italia, maka Erick Tahir menjadi percaya diri untuk mengawal diplomasi berat menggoalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U17. Dari mimpi menjadi kenyataan. Masyarakat Indonesia tentu bangga bahwa Indonesia dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan olah raga yang paling populer di seluruh dunia.
Negara-negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia juga meremehkannya. Bukan dari kapasitas dan pendanaan untuk penyelenggaraan Piala Dunia, tetapi dari Tim Sepakbola Indonesia. Mereka semua di bawah perkiraan tentang kemampuan Tim Sepak bola Indonesia. Jangan-jangan jadi lumbung goal team sepak bola negara lain. Ketepatan lawan tim sepak bola Indonesia adalah negara-negara dengan tim sepak bola ternama dengan peringkat FIFA yang lebih baik, yaitu Ekuador, Maroko, dan Panama. Negara-negara dengan tradisi sepakbola yang sudah mendunia.
Tetapi semuanya menjadi sirna di kala permainan sepak bola tim Indonesia dapat menyeimbangkan dua negara dengan tradisi sepakbola yang lebih baik dan maju seperti Ekuador dan Panama. Di saat tim sepak bola Indonesia dapat bermain imbang 1:1, maka orang masih bisa mengatakan bahwa hal tersebut hanya keberuntungan. Dewi Fortuna sedang berpihak ke tim sepak bola Indonesia. Begitulah pikiran orang yang ragu-ragu atas kemampuan tim sepak bola Indonesia.
Walaupun Panama kalah dari Maroko dengan skor 2:0, tetapi bukan berarti tim sepak bola Panama itu tim kaleng-kaleng. Panama merupakan negara dengan prestasi sepak bola internasional yang baik. Begitu Team Sepak bola Panama pun bisa menahan imbang dengan skore 1:1, barulah dunia menyadari bahwa tim sepak bola Indonesia U17 merupakan tim yang layak dalam skala pertandingan internasional.
Saya kira Erick Thohir telah membawa sepak bola Indonesia naik ke kancah dunia. Melalui perhelatan internasional Piala Dunia Sepakbola U17 ini telah menjadi bukti bahwa kerja keras, jaringan internasional dan kapasitas kerja sama pada akhirnya membuahkan hasil yang menjanjikan. Dan kita masih berharap semoga di pekan ini Indonesia bisa mengalahkan Maroko, sehingga jalan ke 16 besar akan terbuka lebar.
Wallahu a\'lam bi al shawab.