(Sumber : Dokumentasi Pribadi )

Etika dan Integritas Kepemimpinan Pancasila

Opini

Etika merupakan kumpulan nilai atau norma yang disepakati dalam kehidupan dan dijadikan acuan dalam melakukan hubungan sosial. Etika bisa berbasis pada nilai-nilai sosial atau nilai keagamaan, yang di dalamnya terdapat kerumitan mengatur bertingkah laku. Ada etika universal dan ada etika lokal. Etika universal adalah etika yang berisi kebaikan-kebaikan universal yang semua orang akui sebagai pedoman umum dalam kehidupan. Etika lokal adalah norma yang disepakati oleh sekelompok orang atau komunitas atau masyarakat berbasis pada kearifan lokal pada masing-masing daerah. Inilah yang saya sampaikan sebagai pengantar dalam ceramah pada Diklatpim  Pengawas (PKP) Angkatan II, pada 8 Mei 2023 di BDK Surabaya. 

  

Etika diperlukan manusia dalam hubungan sosial. Tidak ada manusia yang hidup sendiri tanpa memiliki hubungan sosial baik vertikal maupun horizontal. Semua agama melarang norma-norma umum yang dapat menjadi pedoman di dalam kehidupan. Di antara nilai-nilai umum atau nilai-nilai umum tersebut misalnya: keadilan, keadilan, kejujuran, keterpercayaan, tanggung jawab, keteladanan, kerukunan, keharmonisan, keselamatan dan sebagainya. 

  

Kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang dijadikan pedoman oleh suatu masyarakat dalam suatu lokus tertentu. Setiap kearifan dipastikan berisi kebaikan yang merupakan hasil konteks bersama. Di antara nilai dalam kearifan lokal adalah: satu tungku tiga batu, kitorang basudara, gugur gunung atau sambatan atau kerjabakti, halal bil halal, rejeban, muludan, kupatan, berjanjenan, yasinan dan lain-lain.

  

Di Indonesia terdapat beberapa konsep tentang kepemimpinan. Prinsip Kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara: ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri andayani. Selain itu juga terdapat Prinsip dalam Hasta Brata. Hasta artinya delapan dan Brata artinya tindakan untuk mengendalikan nafsu dalam kehidupan. Mengendalikan Nafsu amarah, nafsu lawwamah untuk menuju kepada nafsu muthmainnah. Hasta brata tersebut adalah: Seperti sifat bumi, Sifat matahari, Sifat Api, Sifat Samudra, Sifat langit, Sifat angin, Sifat bulan, Sifat bintang. 

  

Integritas merupakan kesatuan antara ucapan dan tindakan dalam tindakan atau perilaku jujur ​​dalam kehidupan sosial. Dasar integritas adalah nilai agama, nilai sosial dan budaya serta nilai hukum dan nilai politik. Agama melarang Kejujuran, Kearifan lokal juga melarang Kejujuran, mengajarkan Hukum Kejujuran, Politik juga harus berdasarkan kejujuran.  

  

Tujuan Orde Reformasi adalah untuk melakukan koreksi atas berbagai penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama, Kepemimpinan otoriter, Tindakan penyelewengan anggaran negara atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Penyalahgunaan kekuasaan. Di dalam birokrasi dunia dicetuskan gagasan Reformasi Birokrasi yang menjadi basis bagi penyelenggaran negara. 

  

Reformasi birokrasi merupakan upaya secara total untuk melakukan perubahan dalam pelayanan publik. Ujung dari pelayanan publik adalah kepuasan dan loyalitas pelanggan. Tujuan reformasi birokrasi adalah peningkatan kualitas layanan publik. Delapan area perubahan, yaitu: perubahan manajemen, tata kelola dan penguatan struktur, pengembangan SDM, penguatan regulasi, peningkatan layanan publik, penguatan akuntabiltas, penguatan penguatan, perubahan mindset dan reformasi tatanan budaya birokrasi. Mengamalkan ajaran agama secara benar sesungguhnya sudah mengamalkan pancasila. Mengamalkan Pancasila dengan benar juga sudah mengamalkan ajaran agama. Agama dan Pancasila tidak saling bertentangan. Pancasila dan agama merupakan dua entitas yang saling terkait. Tidak bisa dipisahkan. Jadikan agama sebagai pedoman di dalam kepemimpinan. 

  

Jadikan kearifan lokal sebagai dasar dalam kepemimpinan. jadikan kebaikan sebagai dasar kepemimpinan. Jadikan lima nilai budaya kerja sebagai pedoman dalam tindakan kepemimpnan (integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan) sebagai pedoman dalam tindakan birokratif. Jadilah orang yang bermartabat, jujur ​​dan selalu menyampaikan kebenaran (Ali bin Abi Thalib). Keberhasilan pemimin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin (Abdurahman Wahid). Sifat utama pemimpin adalah beradab dan mulia hati (Imam Al Ghazali). Orang yang suka berkata jujur ​​akan mendapatkan tiga keuntungan: yaitu kepercayaan, cinta dan rasa takut (Ali bin Abi Thalib). Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah SWT ingin membuatmu kuat dan Allah akan menjadi penolongmu (Imam Syafi\'i). Seorang Pemimpin adalah orang yang mengetahui jalan, melewati jalan tersebu dan menunjukkan jalan itu untuk orang lain. (Jhon Maxwell). Pemimpin menjadi hebat bukan karena kekuatannya tetapi karena kemampuannya untuk memperdayakan orang lain (Jon Maxwell). Ada tiga hal penting dalam kepemimpinan: kerendahan hati, kejelasan dan keberanian (Fuchan Yian). Inti dari kepemimpinan yang hebat adalah pikiran, hati dan jiwa yang ingin tahu (Chip Conley).

  

Wallahu alam bi ashawab