Ma'had Ali: Tata Kelola dan Pengembangan (Bagian Tiga)
OpiniPada artikel sebelumnya sudah saya bahas tentang Rekognisi dan Masa Depan, sebagai bagian kedua. Berikut adalah artikel ketiga, yang menyoroti kepemimpinan Ma’had Aly dan Pengembangan. Sebagai sebuah Lembaga Pendidikan, Ma’had Aly memerlukan kepemimpinan yang visioner, yang berprinsip tidak hanya to do the thing right, akan tetapi juga berpikir tentang to do the right thing.
Ketiga, Tiga kata tidak bisa dipisahkan dalam tata kelola lembaga pendidikan, termasuk Ma’had Ali, yaitu: Managemen merupakan proses untuk melakukan tata kelola kelembagaan berbasis pada pencapaian visi, misi, tujuan dan target bersama. Kepemimpinan adalah proses kerja sama antara individu dan kelompok untuk mengelola kelembagaan berbasis pada prinsip relasi sosial yang di dalamnya terdapat hubungan insani. Human relation ialah hubungan antar individu pemimpin dan mitra kepemimpinan yang berbasis pada prinsip kebersamaan yaitu kerja keras, kerja sama, kerja solid , kerja cerdas dan kerja ikhlas (5K).
Manajemen Konvensional merupakan manajemen lama yang menggunakan empat fungsi penting, yaitu: planning, organizing, actuating dan controlling. Manajemen konvensional menjadi tren pada tahun 1980-an, dan sekarang sudah tidak lagi relevan dijadikan sebagai prinsip di dalam pengembangan kelembagaan, termasuk kelembagaan Ma’had Aly. Model manajemen konvensional ini dianggap lamban karena berjalan secara linear. Direncanakan dulu, dibagi-bagi rencana dan pekerjaannya, lalu digerakkan untuk bekerja dan kemudian dievaluasi berhasil atau tidaknya.
Pada perkembangan berikutnya, maka terdapat manajemen kinerja, yang disebut juga sebagai performance management. Manajemen kinerja digunakan oleh dunia industri dan birokrasi. Manajemen kinerja merupakan manajemen yang berorientasi pada perubahan dan pengukuran kinerja yang terukur, tepat dan berdaya guna. Prosesnya sirkular, yaitu Plan, Do, Check, Action. Rencanakan, lalu kerjakan, check dalam waktu terukur dan tindak lanjut dari evaluasi. Tetapi sesungguhnya juga cocok untuk lembaga pendidikan. Semua komponen di dalam dunia pendidikan sudah lengkap dan manajemen menjadi sandaran untuk bekerja POAC dilihat sudah tidak memadai untuk perubahan sosial yang cepat. Perlu ada modifikasi yang lebih mendasar untuk merespon perubahan sosial yang cepat dan juga tuntutan pelanggan yang semakin kompleks dan variatif.
Seirama dengan perkembangan ekonomi, tuntutan kebutuhan dan kualitas pelayanan maka diperlukan manajemen baru. Manajemen tersebut terfokus pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Terfokus pada pelanggan (customer), Terfokus pada peningkatan kualitas. Menggunakan pendekatan ilmiah. Memiliki komitmen jangka Panjang. Berbasis pada kerja sama tim yang kuat. Perbaikan secara berkesinambungan. Penguatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Kebebasan yang terkendali.
Sebagai lembaga pendidikan, maka tentu dituntut untuk melakukan perubahan terutama dalam menghadapi perubahan zaman yang sangat cepat. Harus menemukan manajemen yang tepat untuk menghadapi perubahan yang tidak bisa dilawan. Perubahan tersebut terkait dengan teknologi informasi, misalnya media sosial dan Artificial intelligent. Ma’had Ali harus aware atas perkembangan dunia teknologi informasi yang akan terus berlangsung.
Sebagai institusi pendidikan Islam, Ma’had Ali mengusung konsep Keislaman, Keindonesiaan dan Kemoderenan. Sesuai dengan namanya, maka fokus kajian Ma’had Ali adalah ilmu keislaman. Kajian Teks Suci (Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW) meliputi ilmu Al-Qur’an, Ilmu tafsir, Ilmu Hadits, ilmu fikih, ilmu tasawuf, Bahasa Arab dan ilmu yang bisa diatribusikan kepada kedua teks suci tersebut. Kajian Non-Teks Suci meliputi kajian atas pemikiran para mufassir atau ahli hadits dalam memahami atau menafsirkan atas teks suci. Misalnya tentang ilmu Al-Qur’an, Ilmu tafsir, Ilmu Hadits, ilmu fiqih, ilmu tasawuf, Bahasa Arab. Jika kajian teks suci seorang peneliti bisa mengakses langsung kepada teks suci, sedangkan dalam kajian non teks suci seorang peneliti mengkaji penafsiran ulama tentang teks suci. Bisa dalam bentuk deskripsi, komparasi, historis, kritik dan lainnya yang terkait dengan kajian teks suci atau non teks suci. Kajian empiris, yaitu kajian atas teks suci yang hidup di dalam diri individu, komunitas atau masyarakat. Mengkaji tentang pemahaman orang atas teks dan implementasi teks tersebut di dalam kehidupan.
Berkaitan dengan manajemen dan kepemimpinan, Ma’had Ali bisa memilih mana yang cocok dengan pendidikan di Ma’had Ali. Yang penting jangan yang konvensional. Saya lebih cenderung menggunakan yang new management dengan tahapan Plan, Do, Check and Action. Kepemimpinan yang tepat adalah gabungan antara kemampuan memenej, kemampuan ilmiah dan kemampuan untuk menjadi orchestrator bagi lembaga pendidikan Islam. Kepemimpinan yang mampu melakukan kerja sama dalam berbagai level. Ke atas dan ke bawah sama baiknya. Tugas pemimpin adalah mendorong yang lambat dan mengerem yang terlalu maju sehingga menjadi selaras, serasi dan seimbang. Prinsip shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah wajib menjadi basisnya. Pemimpin harus menyerasikan: Rational intelligent, Emotional Intelligent, Social Intelligent, Spiritual Intelligent.
We are the team: together everyone achieve more. Filsafat togetherness: coming together, sharing together, working together and succeding together.
Wallahu a’lam bi al shawab.