Perjalanan Umrah: Ke Madinah dengan Kereta Cepat (Bagian Ketujuh)
OpiniJarak perjalanan dari Mekkah ke Madinah ternyata bisa dipangkas menjadi hanya 2 jam 15 menit saja dengan kereta cepat yang melayu kencang pada rel kereta api cepat dari stasiun Rasyaifah di Mekah menuju ke Stasiun Sulaimaniyah di Madinah. Jika menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi di jalur tol, maka membutuhkan waktu kira-kira enam sampai delapan jam. Sungguh dapat menghemat waktu dan tenaga karena sampai di Madinah dalam waktu yang relative lebih pendek. Kereta berangkat dari Stasiun Mekkah jam 17.00 WAS dan sampai di Stasiun Madinah jam 19.15 WAS. Haramain High Speed Railway merupakan moda transprotasi darat yang sangat dibanggakan oleh Arab Saudi karena bisa menambah kenyamanan perjalanan para jamaah haji atau umrah dari Mekkah ke Madinah.
Stasiun Kereta Cepat Haramain di Makkah terletak di Distrik Rushaifah dengan jarak 10 KM dalam waktu tempuh 20 menit dari Masjidil Haram. Kereta Cepat Haramain Express dapat menghubungkan dua kota Mekkah dan Madinah dengan kecepatan 300 KM perjam. Jarak Mekkah-Madinah sejauh 350 KM. jika menggunakan Angkutan bus antar kota, maka jarak tempuhnya sepanjang 6-8 jam. Di masa lalu sebelum digunakannya Bus antar kota, maka jarak tempuh Mekkah-Madinah selama 11 hari menggunakan onta sebagai sarana transportasi.
Kereta Cepat Haramain baru digunakan semenjak tahun 2018 setelah melalui proses panjang pembangunan rel kereta api semenjak tahun 2009. Namun perjalanan riil dengan Kereta Cepat Haramain baru dimulai pada 31/03/2021. Jalur kereta cepat ini tidak langsung ke Madinah tetapi melalui beberapa tempat lain, yaitu Jeddah, Bandar Udara King Abdul Aziz dan lainnya. Secara keseluruhan jarak yang ditempuh sepanjang 449,2 KM. Kereta ini pernah mengamali perjalanan sebanyak 129 kali dalam sehari pada bulan Juli 2023. Perjalanan menjadi padat sebab sebelumnya terjadi Covid-19 dan jamaah haji dan umrah harus terhenti. Di seluruh dunia terdapat program social distancing dan physical distancing.
Arab Saudi merupakan negara dengan pembangunan infrastruktur yang luar biasa. Jalan-jalan tol yang membentang di dalam kota, di sekitar Masjidil Haram, maka jalan tol sedemikian rumitnya. Jalan tol malang melintang di sekitar Masjidil Haram. Demikian pula di luar Mekkah, di Jeddah dan juga di Madinah. Tidak ada jalan tol yang tidak baik kualitasnya. Pembangunan infrastruktur jalan tol, hotel dan pelayanan public sungguh sangat luar biasa. Arab Saudi dengan Visi 2030 memang bergerak cepat dalam rangka untuk menjadikan Saudi sebagai kota ibadah dan kota wisata.
Indonesia juga sudah memiliki kereta cepat yang dapat menghubungkan Jakarta dan Bandung. Pembangunannya menemui kontroversi, akan tetapi akhirnya selesai juga. Kereta api cepat Whuzz ini dapat memangkas waktu perjalanan Jakarta-Bandung yang semula tiga sampai lima jam bisa menjadi 45 menit. Relasi antara Bandung Jakarta menjadi lebih fleksibel. Namun demikian, jangan bandingkan infrastruktur Kereta Whuzzz Jakarta-Bandung dengan Kereta Cepat Haramain yang menghubungkan kota Mekkah-Madinah. Memang kira-kira kecepatannya nyaris sama. Akan tetapi fasilitasnya yang memang berbeda. Arab Saudi memang tidak tanggung-tanggung dalam melakukan pembangunan insfrastruktur di dalam negerinya.
Jika kita perhatikan bangunan infrastruktur Stasiun Haramain di Mekkah, maka akan terlihat betapa kokoh bangunannya dan arsitekturnya. Kekokohan tiangnya dapat dilihat dari bangunan tiang yang sangat futuristic dan melambangkan kegagahan. Saya sungguh mengagumi atas bangunan fisik yang sedemikian hebat. Tampaknya pemerintahan Kerajaan Arab Saudi ingin menunjukkan bahwa Saudi Arabia adalah negara yang modern dan religius. Di dalam bangunan stasiun juga terdapat sejumlah café, minimart, apotik, dan toko barang-barang asesoris. Nama-nama beken dalam dunia kopi terdapat di sini, misalnya Starbuck.
Pemerintahan Saudi Arabia tidak menutup diri dari dunia luar. Produk-produk barang dari berbagai negara ada di tempat ini. Mobil, misalnya segala merek yang sangat terkenal ada gerainya. Misalnya Audi, Mercedez Benz, Toyota, Mitsubishi, dan sebagainya terdapat di Jeddah, Mekah maupun Madinah. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memberikan gambaran bahwa siapa saja bisa datang di Saudi Arabia. Bagi yang beragama Islam akan dapat melakukan ibadah dan wisata di semua kota di Arab Saudi, seperti Mekkah dan Madinah, sementara itu yang non muslim bisa berkunjung di Jeddah, Riyad atau kota-kota lainnya. Di Arab Saudi banyak mobil mewah yang dijadikan sebagai mobil sewa, misalnya Alphard.
Sebagaimana visi Mohammad Bin Salman (MBS) tentang Arab Saudi 2030, yakni Arab Saudi yang Religius dan Modern dengan misi mengembangkan Arab Saudi sebagaimana kemoderenan Inggris, Perancis dan Jerman, maka semua infrastruktur untuk meraih impian itu telah dilakukan. Kebijakan untuk membuka kran perubahan pun telah dilaksanakan, misalnya telah ada Jeddah Fashion Week, yang menghadirkan nuansa modern.
Arab Saudi tidak pernah berhenti membangun. Jalan raya atau tol, hotel dan fasilitas lainnya pun digenjot untuk direkonstruksi. Manajemen luar global juga diterapkan, misalnya hotel-hotel yang berada di bawah manajemen internasional, seperti Pulman, Hilton dan sebagainya. Semuanya dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi warganya dan juga kenyamanan tamu Allah, dhuyufur Rahman, serta wisatawan luar negeri lainnya.
Wallahu a’lam bi al shawab.