(Sumber : Greatmind)

Dakwah Kepada Diri Sendiri

Horizon

Oleh: Dicky Nur Rahman

Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya

  

Dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang lain saja, namun juga kepada diri sendiri. Dakwah kepada diri sendiri merupakan suatu upaya untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas keimanan. Dalam Islam, keimanan adalah suatu hal yang sangat penting. Keimanan merupakan dasar dari semua amal yang dilakukan oleh seorang muslim. Oleh karena itu, memperbaiki keimanan harus menjadi prioritas utama dalam hidup seorang muslim. Dakwah kepada diri sendiri dapat dilakukan dengan cara-cara yang sederhana namun memiliki dampak yang besar bagi keimanan seseorang. 

  

Berdakwah kepada orang lain, sementara itu dirinya sendiri belum menjalankannya maka sebenarnya ditegur keras oleh Allah. Disebutkan di dalam al Qur\'an (QS. Al-Baqarah:44) : “Mengapa  kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab. Maka tidaklah kamu berpikir?” Teguran lainnya : (QS. As-Saff: 2-3) Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. 

  

Berdakwah kepada diri sendiri adalah dakwah tingkat pertama. Pertama kita harus menjadi teladan bagi orang lain sebelum kita dapat berdakwah kepada mereka. Selain itu, karena telinga kita paling dekat dengan mulut kita, berdakwah kepada diri sendiri sangatlah penting. Akibatnya, semua yang kita katakan. Telinga kita menangkap suara terlebih dahulu. Dakwah pertama yang kita lakukan hanya berpengaruh pada diri kita sendiri, tidak pada orang lain. Tangan kita adalah hal pertama yang harus dibersihkan saat kita mencuci pakaian. Tangan kita bersih, tapi belum tentu pakaian kita. Tidak ada jaminan dalam Al-Qur\'an bahwa jika kita berdakwah kepada orang lain, dia akan mendapat hidayah, tetapi yang ada jaminan. Kalau kita buat dakwah amalan kita akan diperbaiki oleh Allah SWT. Seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S.Al-Ahzab:70-71) :

  

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.”

  

Dakwah kepada diri sendiri merupakan suatu upaya yang sangat penting bagi setiap muslim. Dengan memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan, kita dapat menjadi muslim yang lebih baik dan memberikan pengaruh yang positif bagi lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kita harus terus berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT melalui berbagai cara. Dalam agama Islam, dakwah kepada diri sendiri dikenal sebagai \"tazkiyatun nafs\", yang artinya membersihkan diri sendiri dari segala bentuk penyakit hati dan memperbaiki perilaku agar lebih mendekati tuntunan agama. 

  

Dakwah kepada diri sendiri sangat penting dilakukan karena setiap individu memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki dirinya sendiri sebelum memperbaiki orang lain. Dengan membiasakan diri untuk melakukan introspeksi, kita dapat memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri sehingga dapat memperbaiki perilaku dan tindakan yang kurang tepat.  Selain itu, dakwah kepada diri sendiri juga membantu kita untuk menghindari perilaku negatif dan memperkuat iman kita. Dengan selalu merenungkan kebesaran Tuhan dan mengevaluasi diri sendiri secara berkala, kita dapat memperbaiki kualitas hidup kita dan memperoleh kebahagiaan yang hakiki. Namun, dakwah kepada diri sendiri juga harus dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketelitian. Kita harus selalu mengingat bahwa perubahan tidak akan terjadi secara instan dan butuh waktu serta kesabaran. Oleh karena itu, perlu adanya konsistensi dan tekad yang kuat untuk memperbaiki diri sendiri.  Secara keseluruhan, saya berpendapat bahwa dakwah kepada diri sendiri merupakan suatu bentuk ibadah yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan selalu merenungkan kebaikan dan kebenaran, kita dapat memperbaiki perilaku dan memperoleh kebahagiaan yang hakiki.

  

Dalam menjalankan dakwah kepada diri sendiri, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh setiap muslim. Pertama-tama, seseorang harus memahami bahwa dirinya memiliki kelemahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki. Ini dapat dilakukan dengan memperhatikan kebiasaan dan perilaku yang kurang baik, serta dengan introspeksi diri untuk memahami kondisi hati dan pikiran.  Setelah memahami kelemahan dan kekurangan diri sendiri, langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan untuk memperbaiki diri. Tindakan ini dapat berupa memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik, meningkatkan kualitas ibadah, atau menghindari perilaku negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam menjalankan dakwah kepada diri sendiri, sangat penting untuk selalu berpegang pada ajaran agama dan tidak mengikuti hawa nafsu. Dalam hal ini, seseorang harus selalu memeriksa tindakannya dengan kriteria agama dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai agama yang dia anut. Selain itu, dakwah kepada diri sendiri juga dapat dilakukan dengan memperkuat iman dan meningkatkan kualitas spiritual.Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan memperdalam pengetahuan tentang agama dan memperbanyak ibadah. Dakwah kepada diri sendiri juga dapat menjadi fondasi untuk melakukan dakwah kepada orang lain. Seorang muslim yang sudah memperbaiki dirinya sendiri akan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar. Dalam hal ini, dakwah kepada diri sendiri merupakan langkah awal untuk memperbaiki masyarakat secara luas.Dengan memperbaiki diri sendiri, seorang muslim akan memperoleh kualitas moral dan spiritual yang tinggi, dan hal ini akan tercermin dalam tindakan dan perilaku yang dilakukan di masyarakat. 

  

Dalam kesimpulannya, dakwah kepada diri sendiri merupakan konsep yang sangat penting dalam Islam yang mengajarkan setiap muslim untuk selalu memperbaiki dirinya sendiri sebelum memperbaiki orang lain. Dalam menjalankan dakwah kepada diri sendiri, seseorang harus memahami kelemahan dan kekurangan dirinya, mengambil tindakan untuk memperbaiki diri, berpegang pada ajaran agama, dan memperkuat iman dan kualitas spiritual. Dengan melakukan hal ini, seseorang akan memperoleh kualitas moral dan spiritual yang tinggi dan menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar