(Sumber : Dokumentasi Penulis)

Menjamin Generasi Mendatang Semakin Baik

Opini

Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, tentu kita semua berharap bahwa anak-anak Indonesia akan dapat menjadi generasi terbaik bagi Indonesia di masa yang akan datang. Anak-anak yang sekarang berada di Taman Kanak-Kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB) dipastikan akan menjadi generasi muda di masa yang akan datang dalam kaitannya dengan Indonesia Emas 2045 atau genap 100 tahun Indonesia Merdeka.

   

Hari Sabtu, 21/06/2025, saya menghadiri undangan sebagai Penasehat  Yayasan Pendidikan Qarya Jadida di Dusun Semampir, Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Tuban. Yayasan ini  menyelenggarakan pendidikan pada level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Mereka telah lulus dari PAUD dan akan memasuki Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah. Meskipun sekolah ini berada di desa jauh dari keramaian kota, tetapi kualitasnya tidaklah kalah. Lulusan PAUD ini dapat dinyatakan berkualitas baik. Mereka sudah bisa menulis dan membaca serta memiliki kemampuan membaca Alqur’an pada juz 30. Sungguh sebuah kebanggaan mendengarkan mereka mengaji, menjadi Master of Ceremony dan juga membaca sari tilawah,  menari dan menyanyi. Tentu saja dengan kekhasannya sebagai anak-anak. Mereka sudah siap dilepas untuk masuk pendidikan lanjutan.

  

Acara ini dirangkai seperti wisuda tetapi diselenggarakan di halaman sekolah. Tidak sebagaimana lembaga pendidikan di kota-kota besar yang menggunakan sarana hotel untuk pelepasan siswa-siswinya. Asyik juga dengan pengaturan acara demi acara yang didesain sendiri oleh guru-gurunya. Biaya didapatkan dari pembiayaan yang diatur sendiri oleh para wali atau orang tua siswa. Sungguh bentuk gotong royong ala pedesaan yang menarik untuk dicermati. Ada acara baca puisi, ada tari dan nyanyi, ada shalawatan dan ada prosesi pelepasan. Menarik.

   

Saya dimintai memberikan sambutan di dalam acara unik ini. Saya  sampaikan tiga hal mendasar, yaitu: pertama, ucapan selamat atas pelulusan anak-anak TK Al Hikmah. Semua ini tentu hasil kerja keras seluruh guru atau ustadzah yang dengan sabar dan telaten mengajar dan mendidik anak-anak. Tidak mudah mengajar di KB dan TK. Tentu membutuhkan kesabaran dan kekuatan mental yang memadai. Saya pasti tidak sanggup mengajar anak-anak usia KB dan TK.

   

Selamat dan apresiasi atas kerja keras kepala Sekolah, Bu Tatik (Kepala TK)  dan Bu Eni (Kepala KB) dan guru-guru yang mengajar dengan ketelatenan dan kesabaran tertinggi. Dan hasilnya sebagaimana yang kita lihat menunjukkan kualitas mereka yang sangat baik. Ada keberanian, kemandirian dan kecakapan anak-anak lulusan TK Al Hikmah. Saya sungguh merasa senang tentang produk TK Al Hikmah meskipun berada di wilayah pedesaan tetapi tidak kalah dari TK di perkotaan dalam penguasaan materi pembelajarannya. Selamat juga kepada orang tuanya. Mereka setiap pagi mengantar dan menjemput anak-anaknya. Mereka memberikan penguatan atas proses pembelajaran di lembaga pendidikan ini.

  

Kedua, bagi anak-anak, orang tua adalah teladan. Orang yang paling dekat di dalam kehidupan anak-anak  adalah orang tuanya, sehingga mereka akan menjadikan orang tuanya sebagai teladan di dalam kehidupannya. Agar menjadi teladan, maka orang tua harus melakukan yang terbaik. Suatu contoh, kita menyuruh anak kita untuk shalat, maka kita mesti harus sudah melakukan shalat. Kita menyuruh anak-anak untuk berbuat yang sopan  maka kita harus mendahului dengan kesopanan. Kita menyuruh anak kita untuk bicara yang baik, maka kita harus bicara yang baik. Jika kita menyuruh anak kita tidak  menonton youtube dalam waktu panjang, maka kita juga menonton youtube secara terbatas. Misalnya dibatasi dalam sehari dua jam. Maka ibu atau bapaknya juga harus memberi contoh hanya menonton Youtube dua  jam. Jangan sampai anak kita menyatakan: “aku dilarang nonton youtube, tetapi ibu nonton youtube sepanjang hari.”

  

Anak menjadikan prilaku orang tuanya sebagai teladan. Jika orang tuanya sering mengumpat, maka anaknya juga suka mengumpat. Jika orang tuanya sering marah, maka anak juga akan mencontoh menjadi pemarah. Jika orang tuanya berbicara keras, maka anaknya juga akan bicara dengan keras. Maka orang tua harus berbuat kasih sayang, agar anaknya menjadi pengasih dan penyayang. Anak akan belajar pertama-tama dari orang tuanya. Orang tua adalah cermin bagi anak-anaknya. Cermin yang bening akan menghasilkan pantulan cahaya yang bening. Sebaliknya cermin yang kotor juga akan menghasilkan pantulan cahaya yang tidak indah dan tidak jelas.

  

Ketiga, anak-anak ini sudah diajari di sekolah tentang berbagai macam doa. Nyaris doa sehari-hari sudah dihafalnya. Oleh karena itu, di rumah atau di sekolah lanjutannya juga harus dibiasakan untuk tetap melazimkan doa-doa tersebut. Jangan sampai karena sekolah di Sekolah Dasar lalu doa-doa menjadi hilang. Teruslah jadikan doa sebagai harapan untuk setiap hal yang akan dilakukan. 

  

Lingkungan sekolah yang baik akan menjadi tempat yang dapat mengembangkan kepribadian anak-anak. Keluarga yang baik juga akan menjadi tempat untuk mengembangkan prilaku yang baik. Teman yang baik juga akan menjadi tempat untuk mengembangkan kepribadian yang baik. 

  

Marilah kita ciptakan lingkungan pendidikan yang baik, sehingga akan menghasilkan anak Indonesia ke depan yang baik. Dalam waktu 16 tahun ke depan, mereka sudah lulus sarjana. Dan kita akan bisa melihat anak-anak ini menjadi anak yang terbaik. Diiringi dengan harapan dan doa, semoga Allah memberikan petunjuk, berkah dan Rahmah kepada anak-anak kita sehingga dapat menjadi generasi harapan masyarakat, bangsa, negara dan agama.

  

Wallahu a’lam al shawab.