(Sumber : fimela.com)

Kiat Menghadapi Era Digitalisasi Bagi Anak Dan Ortu

Informasi

Literasi digital begitu penting di tengah membanjirnya hoax di media sosial. Tak hanya bagi anak, melainkan juga penting bagi orang tua untuk memahami literasi digital secara baik. Demikian yang disampaikan Ismail Fahmi Wakil Ketua Komisi Infokom Majelis Ulama Indonesia, terdapat beberapa elemen yang  bisa menjadi bekal  dalam literasi digital bagi anak dan orang tua.

 

"Ada tiga kecerdasan digital yang perlu diketahui dan dipelajari, yaitu digital citizenship, digital creativity, dan digital competitiveness," ujarnya dalam acara Webinar MEDS-ID yang bertajuk Tren Perkembangan Media Sosial di Indonesia, (22/05).

 

Ismail menjelaskan bahwa kecerdasan digital merupakan suatu kemampuan teknik yang bersifat menyeluruh, kognitif, meta-kognitif, dan kompetensi sosial emosional di bawah nilai moral umum. Serta, yang bersifat individual dalam menghadapi tantangan-tantangan dan kesempatan dalam kehidupan yang digital.

 

"Kecerdasan digital memiliki tiga level, delapan area, dan 24 kompetensi yang meliputi, yaitu pengetahuan, skills, sikap, dan nilai," jelasnya.

 

Delapan Kompetensi Kecerdasan Digital

 

Adapun delapan area kompetensi kecerdasan digital yang perlu dipahami dan dipelajari, yaitu terkait penggunaan teknologi digital, identitas digital, hak-hak digital, literasi digital, komunikasi digital, kecerdasan emosional digital, dan keamanan digital.

 

Berdasarkan paparan Ismail, kemampuan pertama, penggunaan teknologi digital (Digital Use), yaitu meliputi penggunaan teknologi secara seimbang dan sehat, serta penggunaan teknologi sipil. Sementara kemampuan kedua, identitas digital (Digital Identity), yakni terkait identitas digital warga, identitas digital pencipta, dan identitas digital agen perubahan. Sedang, kemampuan ketiga, hak-hak digital (Digital Rights), yang meliputi manajemen privasi, manajemen hak kekayaan intelektual, dan manajemen hak partisipasi.

 

Lebih lanjut, kompetensi keempat, literasi digital (Digital Literacy). Diantaranya yang perlu dipahami, yaitu data dan literasi kecerdasan buatan, pembuat konten dan literasi komputer, literasi informasi dan media. Kompetensi kelima, komunikasi digital (Digital Communication), yaitu pemahaman pada komunikasi massa dan public, kolaborasi dan komunikasi online, dan manajemen jejak digital. Demikian kompetensi keenam, kecerdasan emosional digital (Digital Emotional Intelligence), yaitu meliputi menajemen relasi, manajemen kesadaran diri, dan empati.

  

Tak kalah pentingnya, yaitu kompetensi ketujuh, keamanan digital (Digital Security) yakni meliputi manajemen keamanan siber pribadi, manajemen keamanan jaringan, dan manajemen keamanan siber organisasi. Selain itu,  keamanan digital yang perlu diperhatikan adalah manajemen resiko perilaku siber, manajemen resiko konten siber, dan manajemen resiko komersil dan komunitas siber.

 

Tiga Level Kecerdasan Digital

 

Terakhir, Ismail menyampaikan bahwa terdapat tiga level kecerdasan digital, yaitu kewarganegaraan digital (digital citizenship), kreativitas digital (creativity digital), dan daya saing digital (digital competitiveness). Digital Citizenship adalah kemampuan menggunakan teknologi digital dan media secara aman, tanggung jawab, dan sesuai kode etik.

 

"Sementara digital creativity yang dimaksud adalah kemampuan menjadi bagian dari ekosistem digital, dan menciptakan pengetahuan baru, teknologi, dan konten dari mengubah ide-ide menjadi kenyataan. Sedang, competitiveness digital adalah kemampuan untuk mengatasi tantangan-tantangan global, berinovasi, dan menciptakan peluang baru di era ekonomi digital dengan berwirausaha, bekerja, bertumbuh-kembang, dan memberi dampak," pungkasnya. (Nin)