Manfaat Belajar Sambil Bermain Pada IQ dan EQ Anak
InformasiBelajar yang menyenangkan dapat berpengaruh signifikan pada kecerdasan anak, baik secara intelektual maupun emosional. Sebab itu, metode belajar sambil bermain menjadi hal yang menyenangkan bukan lagi membosankan. Melalui metode belajar sambil bermain seorang guru atau pengajar dapat memberi stimulus untuk mengeksplor kecerdasan anak dan berinteraksi lebih untuk membangun keaktifan anak.
Model belajar sambil bermain merupakan salah satu model pembelajaran yang menyenangkan. Demikian yang disampaikan Husna Amalia Private Teacher PAUD dan SD mengatakan, model belajar sambil bermain sangat menyenangkan bagi anak. Model ini juga dapat melatih kecerdasan anak terlebih bagi anak usia PAUD. Model belajar sambil bermain juga dapat mengasah beberapa kemampuan, yaitu mulai dari komunikasi hingga psikomotorik.
"Belajar sambil bermain juga bisa menstimulasi logis personal pada anak. Interaksi yang terbangun dapat mengasah kecerdasan anak tentang bagaimana cara anak berkomunikasi dengan orang lain," ujarnya saat diwawancara oleh crew NSC, (17/11).
Demikian model bermain yang diterapkan perlu disesuaikan dengan usia anak. Bahkan model bermain juga perlu disesuaikan dengan minat anak. Seperti yang disampaikan oleh Husna bahwa pengajar harus memperhatikan model bermain yang akan dilakukan bersama anak. Hal tersebut dapat diketahui dengan memahami karakter masing-masing anak.
"Misalnya kalo anak mudah ngambek dan marah. Jadi kita (pengajar) harus menyesuaikan dengan moodnya anak dan dunianya anak. Dengan cara salah satunya mengetahui karakter dan tokoh apa yang diidolakan anak. Berbeda dengan anak yang tidak bisa diajak belajar dan diam secara terus-menerus. Jadi kita (pengajar) harus aktif. Harus diseimbangkan antara belajar dan game edukatif. Yang itu dapat menggerakkan dan membuat mereka semangat," ucapnya.
Membangun Keakraban
Mengajar tak hanya sekedar menyampaikan informasi, melainkan juga mengasah kemampuan dan kecerdasan pada anak. Tak hanya itu, juga membangun keakraban dan menumbuhkan kecintaan anak dalam belajar. Demikian yang disampaikan Husna bahwa model belajar sambil bermain juga dapat membangun kedekatan antara pengajar dan anak.
"Kita punya bonding gitu, kita bisa lebih akrab dengan anak dan anak nyaman. Jadi tidak ada sekat. Berbeda saat kita mengajar pada anak dengan cara yang monoton. Ini loh? Ini loh?. Itu akan terkesan anak kurang merasa dekat dengan kita," jelasnya.
Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Manfaat model belajar sambil bermain juga dapat membangun komunikasi antar pengajar dan anak lebih aktif lagi. Hingga tumbuhlah kepercayaan diri anak. Seperti yang disampaikan Husna bahwa melalui model belajar sambil bermain dapat menantang keberanian dan uji kemampuan anak. Bahkan melalui model belajar sambil bermain seorang pengajar secara tak langsung menunjukkan bahwa dirinya adalah pengajar yang menyenangkan dan kreatif.
"Melalui karya tangan kita (pengajar), anak menjadi merasa terkesan. Dengan melihat hasil kreativitas kita sebagai seorang guru. Dan itu dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak pada kita. Dan itu menjadi lebih menarik bagi anak karena pada dasarnya manusia sangat suka model belajar yang menarik dan menyenangkan. Jadi bukan yang menegangkan. Dan InshaAllah itu akan mudah masuk menempel di hati anak. Dan ingatan anak menjadi kuat," tutur Husna.
Jadilah Guru yang Menyenangkan dan Kreatif
Senada dengan Husna, Nailatin Fauziyah Dosen Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya membenarkan bahwa model belajar sambil bermain sangat efektif untuk diterapkan pada proses belajar dan mengajar terlebih pada anak usia PAUD. Sebab dengan model tersebut belajar menjadi menyenangkan bagi anak. Tak hanya itu, bermain itu sendiri dapat menjadi stimulus untuk mengasah kecerdasan anak, baik secara intelektual, emosional, dan spiritual.
"Misalnya melalui media puzzle atau lego, berawal dari proses bermain tersebut terjadilah interaksi. Akhirnya dari komunikasi tersebut dapat mengembangkan kecerdasan anak secara linguistik. Misalnya, dengan bertanya pada anak, ini warnanya apa? Ini lebih besaran mana? Coba kumpulkan sesuai warna? Ini sudah mencoba untuk menstimulasi logis sistematisnya," jelas Nailatin saat diwawancara oleh crew NSC via telepon, (16/11).
Menutup perbincangannya, Nailatin menyampaikan bahwa terdapat beberapa kecerdasan yang dapat diasah melalui model belajar sambil bermain, yaitu verbal linguistik, logis-matematis, visual-spatial, motorik-kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. (Nin)