(Sumber : Sindonews.com)

Dakwah Politik Erdogan: Pandangan Media

Kelas Metode Penelitian

Meskipun karya Mevy Eka Nurhalizah ini adalah tesis yang diujikan pada Program Strata II pada Program Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam di UIN Sunan Ampel, akan tetapi sangat layak untuk dicermati terkait dengan kajian yang bercorak integrasi ilmu. Tesis ini berjudul  “Dakwah Politik Presiden   Recep Tayyip Erdogan dan Integrasi Sosial Masyarakat Turki (Studi Analisis Wacana Media)”. Sebagai pembimbing adalah Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si dan Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.Ag. Tesis ini berhasil dipertahankan dalam ujian tesis pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, dengan penguji: Prof. Dr. Nur Syam, MSI, Prof. Dr. HM. Ali Aziz, MAg, Dr. Murtafi’ Haris, Lc, MAg. 

  

Tulisan di dalam artikel ini didasarkan pada ringkasan tesis, sebagai berikut: Penelitian ini terinspirasi dari perdebatan terkait integritas dan independensi media di berbagai negara, salah satunya adalah Turki. Alhasil, penulis memilih tiga media sebagai subjek pada penelitian ini, yakni Daily Sabah, Hizmet News Archive dan CNN. Topik yang dipilih adalah terkait dakwah politik Presiden Recep Tayyip Erdogan dan integrasi sosial di Turki. Pemilihan topik ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, minimnya media yang mengangkat isu terkait keberhasilan pemimpin negara yang mampu membangun integrasi sosial masyarakat melalui dakwah politik. Kedua, integrasi dan independensi media akan mempengaruhi pola penggambaran berita, sehingga topik yang dipilih akan digambarkan menjadi realitas yang berbeda di antara ketiga media. Inspirasi ini berwujud menjadi dua persoalan yang mendorong penelitian ini, (1) Bagaimana framing device atau penggambaran tiga media dalam memberitakan dakwah politik Presiden Recep Tayyip Erdogan yang dapat membangun integrasi sosial bagi masyarakat Turki? (2) Bagaimana proses konstruksi berita atas realitas dakwah politik Presiden Recep Tayyip Erdogan yang dapat membangun integrasi sosial bagi masyarakat Turki oleh tiga media? Fokus utama pada penelitian ini adalah perbedaan gambaran dan proses konstruksi sosial dakwah politik Presiden Recep Tayyip Erdogan oleh tiga media tersebut. 

  

Penelitian ini menggunakan pandangan kualitatif dengan pendekatan analisis wacana media milik Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perspektif teoritis yang digunakan adalah teori dakwah milik Abu al-Fath al-Bayanuni, konsep dakwah politik milik Samsul Munir, konsep integrasi sosial milik Bikhu Parekh, serta teori konstruksi sosial media massa milik Burhan Bungin yang dikembangkan dari teori konstruksi sosial milik Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. 

  

Terdapat dua poin temuan dalam penelitian ini. Pertama, terdapat perbedaan yang signifikan dalam pemberitaan realitas dakwah politik Presiden Recep Tayyip Erdogan dan integrasi sosial. Satu media menggambarkan dakwah politik yang dilakukan Presiden Recep Tayyip Erdogan berhasil membangun integrasi sosial, yakni Daily Sabah. Dua media menggambarkan dakwah politik Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak mampu membangun integrasi sosial di Turki, yakni Hizmet News Archive dan CNN. Hizmet News Archive menggambarkan dakwah politik Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai simbol kekuatan mutlak pemimpin Turki yang justru mengikis demokrasi. CNN menggambarkan dakwah politik Presiden Recep Tayyip tidak relevan dan menyebabkan pelanggaran HAM di Turki. Kedua, proses konstruksi berita atas realitas sosial dilakukan melalui empat tahap, yakni tahap persiapan konstruksi, tahap sebaran konstruksi, tahap pembentukan konstruksi dan tahap konfirmasi. Daily Sabah dan CNN melakukan proses konstruksi berita sesuai dengan tahapan di atas, tapi tidak dengan Hizmet News Archive. Media ini tidak menggunakan konsep real-time pada tahap sebaran konstruksinya karena mempertahankan prinsip dakwah yang dianut. 

  

Namun demikian penelitian ini memiliki kelemahan, sehingga penelitian yang akan datang akan lebih baik jika menggunakan pendekatan, teori, topik dan subjek yang lain sebagai pelengkap kajian media. Terlebih jika penelitian yang diangkat terkait dengan relasi dakwah dan berita maupun media dari sudut pandang yang lain. Misalnya, melakukan penelitian lebih dalam terkait dakwah yang diusung oleh media tanpa mengesampingkan fungsinya sebagai instansi yang membutuhkan profit.

  

Sebagaimana yang tercantum di dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), bahwa tesis atau disertasi harus menggunakan pendekatan multidispliner atau interdisipliner atau di dalam konteks Pendidikan Tinggi Islam disebut sebagai program intergrasi ilmu. Makanya, kajian ini adalah termasuk dalam studi integrative antara ilmu agama (cabang ilmu dakwah) dengan pendekatan ilmu sosial (analisis wacana sebagai cabang ilmu komunikasi). Jadi menggabungkan antara ilmu dakwah dan ilmu komunikasi atau bisa disebut sebagai ilmu komunikasi dakwah.

  

Penelitian ini menjadikan sasaran kajiannya dakwah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atau yang dikonsepsikan sebagai dakwah politik dengan pendekatan analisis wacana media dari berbagai ahli. Hasil penelitian ini memberikan wacana teoretik baru dalam kajian ilmu komunikasi dakwah.

  

Wallahu a’lam bi al shawab.